Selasa, 20 September 2022

RIFAN FINANCINDO - Studi Baru Ungkap dari Mana Asal-usul Cincin Saturnus

 


RIFAN FINANCINDO -  Saturnus adalah planet yang paling mencolok di Tata Surya dengan cincin mengitarinya.

Sekarang, para ilmuwan mengatakan, mereka punya teori baru tentang bagaimana planet raksasa gas itu mendapatkan cincin yang jadi ciri khasnya tersebut.

Dikutip dari CNN, Senin (19/9/2022) cincin planet itu kemungkinan berasal dari satelit kuno yang hilang.

Menurut ilmuwan luar angkasa di Massachusett Institute of Technolgy dan University of California, Berkeley, saat ini Saturnus memiliki 82 satelit.

Namun, dahulu kala, tim peneliti menyebut ada satu satelit lagi yang mengorbit Saturnus selama beberapa miliar tahun.

Tetapi, sekitar 160 juta tahun yang lalu, satelit itu menjadi tak stabil dan berayun terlalu dekat dengan Saturnus yang disebut sebagai 'grazing encounter' dan kemudian menghancurkan satelit.

Sementara Saturnus kemungkinan 99 persen menelan satelit, sedangkan sisanya tertahan di orbit, pecah menjadi bongkahan es kecil yang akhirnya membentuk cincin planet.

Penelitian sebelumnya memperkirakan bahwa cincin Saturnus berusia 100 juta, jauh lebih muda dari planet itu sendiri.

"Berbagai penjelasan telah dipaparkan, tetapi tak ada yang benar-benar meyakinkan. Namun, usia muda cincin yang sebelumnya tak dapat dijelaskan dapat dijelaskan dalam skenario kami," ungkap Jack Wisdom, penulis studi ini.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Science berdasarkan pada pemodelan komputer menggunakan pengukuran yang dilakukan pada tahun 2017 di akhir misi Cassini NASA, yang menghabiskan 13 tahun menjelajahi Saturnus dan satelit-satelitnya.

Kemiringan Saturnus yang tak biasa

Studi ini juga menyoroti dua fitur Saturnus yang membingungkan. Sebelumnya, para astronom menduga bahwa kemiringan planet sebesar 26,7 derajat berasal dari interaksi gravitasi dengan planet tetangganya, Neptunus.

Tetapi, menurut penelitian, teori satelit yang hilang dapat memberikan penjelasan yang lebih baik.

Kedua planet itu mungkin pernah sinkron, dan hilangnya satelit sudah cukup untuk mengeluarkan Saturnus dari tarikan Neptunus dan membuatnya miring seperti saat ini.

Para ilmuwan juga percaya peristiwa yang sama mungkin telah menyebabkan satelit Saturnus, Titan, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya untuk memulai orbitnya yang aneh.

Studi mencatat Titan dengan cepat keluar dari Saturnus sekitar 11 sentimeter per tahun.

Lebih lanjut, peneliti menamai satelit Saturnus yang hilang itu dengan nama Chrysalis karena mengubah planet bercincin itu.

Penelitian ini mengungkap teori baru mengenai terbentuknya cincin Saturnus, tetapi harus diuji dan diperiksa oleh astronom lain.


Sumber : kompas

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.