Senin, 28 Juli 2014

Minyak Mentah WTI Turun Jelang Data Ekonomi AS; Brent Tergelincir

RIFAN FINANCINDO EBRJANGKA - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun untuk keempat kalinya dalam lima hari terakhir di tengah spekulasi bahwa data ekonomi mungkin sinyal perlambatan pertumbuhan di AS, konsumen minyak terbesar di dunia tersebut. Brent juga mencatat pelemahan di London.
Kontrak berjangka turun sebanyak 0,6% di New York, memperpanjang penurunan 1% di pekan lalu. Sebuah indeks awal industri jasa AS diperkirakan sebesar 59,8 untuk bulan Juli, level terendah dalam tiga bulan, survei Bloomberg News menunjukkan sebelum laporan dari Markit Economics Ltd Federal Reserve dijadwalkan untuk meninjau kebijakan moneter pada pertemuan dua hari mulai besok.
WTI untuk pengiriman September turun sebanyak 59 sen ke level $ 101,50 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 101,53 pada 12:05 siang waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 2 sen menjadi $ 102,09 pada 25 Juli Volume perdagangan semua kontrak berjangka yang ditransaksikan adalah sekitar 32% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 3,6% pada Juli, yang tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Brent untuk pengiriman September turun sebanyak 42 sen, atau 0,4%, ke level $ 107,97 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di Londin. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $ 6,38 dibanding WTI. Spread ditutup pada level $ 6,30 pada 25 Juli, terluas sejak 7 Juli. (yds)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.