RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Biaya hidup di AS Agustus lalu secara mengejutkan turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun terakhir, menunjukkan bahwa inflasi masih gagal mencapai target Federal Reserve.
Indeks harga konsumen turun sebesar 0.2%, penurunan pertama sejak April 2013 lalu, menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 83 survei ekonom oleh Bloomberg menyatakan stagnan. Diluar volatilitas makanan dan bahan bakar, selain itu juga dinyatakan bahwa harga inti juga stagnan, sehingga untuk pertama kalinya indeks tersebut gagal mengalami kenaikan dalam hampir 4 tahun terakhir.
Penurunan pada biaya energi dan surutnya pertumbuhan ekonomi global telah menahan laju inflasi. Gagalnya kenaikan indeks harga tersebut telah memungkinkan The Fed untuk menahan suku bunga pada rekor terendahnya meskipun The Fed berencana melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan mengakhiri program pembelian aset bulanan pada Oktober mendatang.
Perkiraan pada survei Bloomberg berkisar dari penurunan 0.3% hingga kenaikan 0.1%.
Rilis laporan hari ini yang lain menunjukkan defisit neraca pembayaran kuartal kedua secara mengejutkan turun. Defisit, ukuran perdagangan internasional yang meliputi pembayaran pendapatan dan transfer pemerintah, berkurang sebesar 3.5% menjadi $98.5 miliar dari revisi sebesar $102.1 miliar pada periode sebelumnya, menurut rilis angka dari Departemen Perdagangan AS. Perkiraan rata-rata dari para ekonom pada survei Bloomberg menyatakan defisit naik sebesar $113.4 miliar. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks harga konsumen turun sebesar 0.2%, penurunan pertama sejak April 2013 lalu, menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 83 survei ekonom oleh Bloomberg menyatakan stagnan. Diluar volatilitas makanan dan bahan bakar, selain itu juga dinyatakan bahwa harga inti juga stagnan, sehingga untuk pertama kalinya indeks tersebut gagal mengalami kenaikan dalam hampir 4 tahun terakhir.
Penurunan pada biaya energi dan surutnya pertumbuhan ekonomi global telah menahan laju inflasi. Gagalnya kenaikan indeks harga tersebut telah memungkinkan The Fed untuk menahan suku bunga pada rekor terendahnya meskipun The Fed berencana melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya dengan mengakhiri program pembelian aset bulanan pada Oktober mendatang.
Perkiraan pada survei Bloomberg berkisar dari penurunan 0.3% hingga kenaikan 0.1%.
Rilis laporan hari ini yang lain menunjukkan defisit neraca pembayaran kuartal kedua secara mengejutkan turun. Defisit, ukuran perdagangan internasional yang meliputi pembayaran pendapatan dan transfer pemerintah, berkurang sebesar 3.5% menjadi $98.5 miliar dari revisi sebesar $102.1 miliar pada periode sebelumnya, menurut rilis angka dari Departemen Perdagangan AS. Perkiraan rata-rata dari para ekonom pada survei Bloomberg menyatakan defisit naik sebesar $113.4 miliar. (bgs)
Sumber : Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.