RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak WTI (West Texas Intermediate) turun untuk hari kedua karena stok minyak mentah meningkat untuk pertama kalinya dalam lima pekan terakhir di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Brent turun di London.
WTI berjangka turun sebanyak 0,6 persen di New York. Persediaan minyak mentah meningkat sebesar 3,67 juta barel menjadi 362.300.000 barel pekan lalu, laporan dari Energy Information Administration menunjukkan kemarin. Pasokan minyak mentah diperkirakan akan turun sebesar 1,5 juta, menurut survei Bloomberg News. Dolar AS menguat pasca para pejabat Federal Reserve menaikkan perkiraan target suku bunga mereka.
WTI untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 59 sen menjadi $93,83 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $93,94 pada 11:26 siang waktu Sydney. Kontrak naik turun 46 sen menjadi $94,42 kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sebesar 20 persen di bawah level moving average 100 hari. Harga WTI telah turun 4,5 persen tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman November turun sebanyak 47 sen, atau sebesar 0,5 persen, ke level $98,50 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa lebih tinggi $5,75 dibanding WTI untuk bulan yang sama. Minyak Brent mengakhiri sesi di level $5,77 kemarin. (izr)
Persediaan bensin AS turun 1,6 juta barel menjadi 210.700.000 selama pekan yang berakhir 12 September, kata EIA, lengan statistik Departemen Energi. Mereka diperkirakan akan turun 125.000 barel, menurut estimasi median dari 10 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.