Selasa, 02 September 2014

Perlambatan Manufaktur Zona Eropa Menambah Kasus untuk Stimulus ECB

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Output manufaktur zona Eropa terekspansi kurang dari yang diperkirakan pada bulan Agustus, menambah tanda-tanda bahwa pemulihan ekonomi di kawasan ini mungkin membutuhkan dorongan lain dari stimulus Bank Sentral Eropa.

Indeks Pembelian Menejer atauPurchasing Managers Index (PMI) turun ke angka 50,7 pada bulan lalu dari 51,8, menurut Markit Economics yang berbasis di London hari ini. Sementara angka tersebut masih di atas 50, yang mengindikasikan ekspansi, itu kurang dari pembacaan awal sebesar 50,8 pada 21 Agustus yang lalu. Di Jerman, yang merupakan ekonomi blok mata uang terbesar, indeks mengalami penurunan ke 51,4‹‹, turun dari pembacaan awal sebesar 52.

Laporan hari ini muncul setelah Presiden ECB ,Mario Draghi mengisyaratkan bahwa ekonomi dari 18-negara mungkin memerlukan lebih banyak stimulus untuk menghindari spiral deflasi. Inflasi melambat ke sebagian kecil dari mandat ECB pada bulan lalu dan spekulasi investor terkait harga telah di patahkan - kondisi Draghi sebelumnya telah dikutip sebagai pembenaran untuk pembelian aset secara besar-besaran.

Tingkat inflasi di kawasan euro turun 0,3 persen pada bulan Agustus, level terendah sejak Oktober 2009, kantor statistik Uni Eropa mengatakan pekan lalu, dan tingkat pengangguran tetap sebesar 11,5 persen pada bulan Juli, mendekati rekor tertinggi.(frk)

Sumber : Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.