Jumat, 17 April 2015

Proyeksi, Rupiah Berpeluang Lanjutkan Penguatan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Indeks dollar AS yang kembali turun menjadi sentimen positif. Indeks dollar AS kembali terpuruk hingga dini hari tadi setelah angka klaim asuransi pengangguran AS naik. Komentar dari beberapa petinggi the Fed mengenai penundaan kenaikan suku bunga the Fed menambah tekanan indeks dollar AS untuk turun ke kisaran 97. FOMC meeting akan kembali diadakan pada akhir April. 

Malam ini ditunggu angka inflasi AS yang diperkirakan tidak lagi deflasi. Sebelumnya, angka inflasi Zona Euro ditunggu dan diperkirakan masih minus.  

Rupiah pun masih menikmati pelemahan dollar AS di pasar global. Hampir seluruh mata uang di Asia menguat terhadap dollar AS hingga sore kemarin. Rupiah berhasil turun hingga Rp 12.850 per dollar AS walaupun aksi beli di IHSG maupun SUN belum terlihat. Euforia surplus neraca perdagangan yang naik drastis juga masih tersisa di pasar. 

Angka penjualan mobil yang rendah di Maret melengkapi buruknya data ekonomi yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menegaskan perkiraan bahwa pertumbuhan PDB tidak akan jauh dari 5 persen YoY di triwulan I/2015.

Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, rupiah masih memiliki ruang untuk kembali menguat seiring dengan melemahnya dollar AS pada hari ini. 

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.