Selasa, 04 Agustus 2015

Harapan Penguatan Rupiah Kian Pupus

Harapan Penguatan Rupiah Kian Pupus

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA -  Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, harapan adanya perbaikan laju rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian pupus dengan berlanjutnya pelemahan.

Dia memperkirakan, rupiah pada hari ini akan berada dalam rentang Rp13.506-13.485 per dolar AS.

"Laju rupiah di atas level support (batas bawah) Rp13.505 per dolar AS," ujarnya, kepada VIVA.co.id, Selasa, 4 Agustus 2015.

Menurut dia, pelaku pasar cenderung mencari alternatif valuta asing lainnya yang lebih dapat memberikan hasil positif. Reza menjelaskan, meski data-data Amerika Serikat tercatat kurang baik di akhir pekan kemarin, tetapi laju dolar AS tampaknya tidak terlalu mengalami pelemahan.

"Melemahnya data-data AS juga diimbangi dengan melemahnya data-data di Asia, terutama dari Tiongkok dan Korea Selatan yang cenderung menurun sehingga kurang kuat untuk melemahkan laju dolar AS," ujarnya menambahkan.

Melemahnya data-data di Asia tersebut membuat laju Yuan dan Won cenderung turun sehingga memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk dapat menguat. Rupiah pun ikut terkena imbasnya.

"Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis." (mus)

Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.