RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Indeks
Topix Jepang jatuh untuk hari ketiga setelah investor menunggu
perkembangan lebih lanjut dari China pasca dua hari devaluasi yuan yang
memicu sell-off di pasar saham global.
Topix kehilangan 0,2 persen ke level
1,661.79 pada 09:02 pagi waktu Tokyo, setelah jatuh menuju level
terendah dalam sebulan pada hari Rabu. Indeks Nikkei 225 Stock Average
naik 0,2 persen ke level 20,429.71. Yen menguat untuk hari ketiga
terhadap yuan dalam perdagangan luar negeri menjelang pengaturan suku
bunga acuan mata uang China hari ini. Yen juga menguat terhadap dolar
kemarin.
Devaluasi mata uang China berimbas pada
terguncangnya pasar selama dua hari, dengan saham Eropa jatuh ke level
terendah sejak Oktober kemarin, kekhawatiran perlambatan negara ekonomi
terbesar di Asia ini bisa lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.
Saham AS membalikkan kerugian akhir Rabu akibat melemahnya dolar yang
mendorong rebound harga komoditas.
Keputusan China untuk mendevaluasi yuan
dan beralih ke suku bunga acuan yang ditentukan pasar memicu
kekhawatiran jika langkah itu akan melemahkan inflasi global,
melemparkan pertanyaan pada prospek suku bunga AS dan menyebabkan
selloff dolar. Peluang kenaikan suku bunga di bulan September oleh
Federal Reserve turun menjadi sekitar 42 persen, dari 54 persen di
tanggal 7 Agustus, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 turun 0,1 persen setelah indeks saham menghapus penurunan 1,5 persen
sehingga ditutup 0,1 persen lebih tinggi dari kemarin di New York.
Saham komoditas terkait memimpin kenaikan setelah turunnya greenback
memicu rebound harga di beberapa bahan baku.
Pesanan mesin Jepang naik 16,6 persen
dari tahun sebelumnya pada bulan Juni, kurang dari keuntungan 17,6
persen diperkirakan oleh ekonom, menurut laporan data pemerintah hari
ini.(sdm)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.