RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Mata uang Australia dan Selandia Baru melemah setelah mengalami gain pada hari Jumat setidaknya 1%, setelah data perdagangan China yang mengecewakan memperdalam kekhawatiran bahwa permintaan untuk komoditas akan melemah di pasar ekspor terbesar mereka.
Dolar Australia memiliki penurunan tertajam di antara mata uang utama terhadap dolar pada Senin, setelah laporan di China selama akhir pekan kemarin menunjukkan ekspor negara tersebut menyusut lebih dari lima kali perkiraan ekonom dan harga produsen turun tajam dalam hampir enam tahun terakhir. Aussie dan kiwi telah jatuh pada bulan lalu setelah penurunan dalam komoditas dan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Dolar Australia turun 0,3% ke level 73,96 sen AS pada pukul 11:42 siang di Tokyo, pada hari Senin. Mata uang tersebut menguat 1,5% pekan lalu setelah mencapai level terendah dalam enam tahun di 72,35 pada 31 Juli. Sementara itu, mata uang Selandia Baru juga melemah 0,1% ke level 66,17 sen, setelah naik 1,1% pada hari Jumat.
Pengiriman luar negeri China turun 8,3% dari tahun sebelumnya dalam ukuran dolar, administrasi kepabeanan mengatakan pada 8 Agustus yang lalu. Angka itu masih jauh di bawah perkiraan penurunan 1,5% dalam survei Bloomberg. Indeks harga produsen di negara tersebut turun 5,4% untuk year-on-year pada bulan lalu, Biro Statistik Nasional mengatakan pada hari berikutnya.(frk)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.