RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2015 hanya 4,67
persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2015 lebih lambat
dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2015 sebesar 4,71
persen.
![]() |
Perlambatan ekonomi Indonesia ternyata berimbas pada menurunnya produksi minyak dan gas (migas)
di Indonesia. General Manager Extraction Plan PT Perta-Samtan Gas,
Gong Doo Hoon, menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi membuat aktivitas
eksplorasi perusahaan migas berhenti.
"Ekonomi turun, semua aktivitas eksplorasi stop (berhenti), karena
biaya produksi lebih tinggi, jadi untuk apa eksplorasi," tegas Gong di
Prabumulih, Jumat (21/8/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini kapasitas pengolahan gas yang
ada di PT Perta-Samtan Prabumulih sekira 500 Metrik Ton (MT) per hari
dari total kapasitas yang dimiliki mencapai 800 MT per hari. Jumlah
tersebut menurun bila dibandingkan produksi tahun 2014 yang sebesar 700
MT per hari. "Kita sih maunya produksi banyak, tapi itu karena pasokan kita juga mengalami penurunan," sebutnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Gas, Adiatma
Sardjito, mengatakan kegiatan eksplorasi sebanding dengan pergerakan
harga minyak dunia. Dengan kata lain, jika harga minyak dunia naik, maka kegiatan eksplorasi akan mengalam peningkatan, begitu juga sebaliknya.
"Kalau di luar negeri bahkan ada yang sampai memberhentikan pekerja, kalau di kita kan cuma efisiensikan anggaran," tukasnya.
(rzk)
Sumber : http://economy.okezone.com








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.