RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - People Bank of China (PBoC)
kembali membanting nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
untuk hari ketiga berturut-turut. PBOC menetapkan yuan 0,7 persen lebih
rendah ke 6,43 per USD pada awal perdagangan.
Melansir CNBC, Kamis (13/8/2015), para pedagang mengatakan devaluasi
dilakukan menyusul laporan bahwa bank sentral Amerika menjual dolar AS
yang menyebabkan yuan rally 1 persen terhadap greenback, setelah jatuh
ke posisi terendah empat tahun dalam perdagangan intraday.
Meski demikian, pelemahan yuan China ini nampak tidak terlalu
memberikan pada Rupiah. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) juga terus
melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan non-delivery
forward (NDF) berhasil menguat 80 poin atau 0,58 persen menjadi
Rp13.719 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.694-Rp13.818
per USD.
Adapun pergerakan Rupiah selama 52 minggu terakhir, tercatat
mengalami level terendah di Rp13.917 per USD. Sementara level
tertingginya berada di Rp11.643 per USD.
(mrt)
Sumber : http://economy.okezone.com







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.