Rabu, 16 September 2015

Dolar Tahan Kenaikan Jelang Keputusan The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA -  Dolar bertahan pada kenaikan dari dua minggu terendahnya, karena para pedagang tetap berhati-hati jelang dimulainya pertemuan selama dua hari para pejabat The Fed yang membagi pasar pada prospek suku bunga yang lebih tinggi. 


Indeks greenback naik ke level tertingginya dalam lebih dari seminggu pada Selasa kemarin karena menurunnya Treasuries, mengangkat kembali catatan imbal hasil-dua tahun ke level tertingginya sejak April 2011 lalu, setelah data yang menunjukkan meningkatnya penjualan ritel AS. Para anggota Federal Open Market Committee harus mempertimbangkan tanda-tanda pertumbuhan yang kuat dengan angka karena pada Rabu ini diperkirakan akan menunjukkan penurunan harga konsumen di bulan lalu. Euro mempertahankan penurunan back-to-backnya sebelum laporan yang diperkirakan akan menunjukkan harga yang datar pada bulan Agustus lalu. 

Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang menelusuri mata uang tersebut terhadap 10 mata uang utama, berada di 1,205.20 pada 09:43 pagi di Tokyo dari 1,205.93 pada hari Selasa kemarin di New York, ketika turun ke 1,201.18, atau terendahnya sejak 1 September lalu, Dolar sedikit mengalami perubahan pada $ 1,1277 per euronya setelah sebelumnya naik sebesar 0,6 persen selama dua hari. Dolar turun 0,1 persen menjadi ¥ 120,28.(mrv)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.