RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi secara teknikal pada perdagangan saham Senin pekan ini. Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada menuturkan laju IHSG sempat
di atas area target support 4.300-4.315 dan mampu melampaui target
resistance 4.385-4.405 meski di tutup di bawah target itu pada
perdagangan saham Jumat pekan lalu. Hal itu menunjukkan kalau laju IHSG
terlihat masih konsolidasi sehingga IHSG rentan terjadi pembalikan arah
jika tidak didukung sentimen positif.
"IHSG diharapkan dapat bertahan di zona positifnya saat ini agar
tidak berubah menjadi tren melemah. IHSG akan berada di rentang support
4.348-4.365 dan resistance 4.408-4.428 pada perdagangan saham Senin
pekan ini," ujar Reza dalam ulasannya, Senin (21/9/2015). Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan
IHSG rawan koreksi seiring indeks saham Dow Jones bergerak negatif pada
akhir pekan lalu. Hal itu lantaran ketidakpastian bank sentral Amerika
Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang menunda kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 289,95 atau 1,74 persen ke
16.384,79, indeks S&P 500 kehilangan 32,12 poin atau 1,61 persen ke
1.958,08 dan indeks Nasdaq Composite turun 66,72 poin atau 1,36 persen
menjadi 4.827,23 pada Jumat waktu setempat. "Sentimen The Fed telah menekan indeks saham Dow Jones pada akhir
pekan lalu. Sentimen ini akan memukul bursa saham Asia termasuk
Indonesia," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 4.343-4.360 dan
resistance 4.398-4.407 pada awal pekan ini. "Bila IHSG berada di support
4.290 maka sentimennya kurang baik," kata Satrio. Ia menambahkan, sentimen The Fed juga masih akan menekan laju nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ada kemungkinan rupiah
bergerak di kisaran 14.400-14.600. "Masih sentimen global menekan IHSG
dan rupiah. Saat ini memang situasinya terlambat untuk memperbaiki
keadaan, tetapi diharapkan paket kebijakan ekonomi dapat membantu," ujar
Satrio.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi
memprediksikan IHSG masih bergerak variasi dengan kecenderungan
tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 4.300-4.420 di awal pekan ini. Untuk perdagangan saham di awal pekan ini, Reza memilih sejumlah
saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(TLKM), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty Tbk
(ASRI). Sedangkan Satrio memilih merekomendasikan untuk melepas sejumlah saham terutama sektor saham bank dan konstruksi.
Pada perdagangan saham Jumat 18 September 2015, IHSG naik
tipis 1,9 poin (0,04 persen) ke level 4.380,32. Indeks saham LQ45
melemah tipis 0,08 persen ke level 740,37. Berdasarkan data RTI,
investor asing masih melakukan aksi jual. Tercatat investor asing
melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. (Ahm/Gdn)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.