RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
memperpanjang kenaikannya setelah mengalami kenaikan ke level
tertingginya dalam dua minggu terakhir terkait penurunan tak terduga
dalam stok minyak mentah AS yang menyebabkan redanya pasokan global yang
melimpah.
![]() |
Minyak berjangka naik
sebesar 0,9 persen di New York setelah naik 5,7 persen pada Rabu
kemarin. Persediaan minyak mentah turun 2,1 juta barel sampai di 11
September lalu terkait penurunan produksi dalam enam minggu dan
peningkatan tingkat operasi pada kilang minyak untuk pertama kalinya
sejak Juli lalu, menurut data yang ditunjukan oleh pemerintah. Survey di
Bloomberg memperkirakan bahwa pasokan minyak akan tumbuh sampai 2 juta
barel.
Minyak mengalami
penurunan lebih dari 20 persen dari puncak penutupannya tahun ini pada
bulan Juni lalu di tengah melimpahnya pasokan global yangdiperkirakan
oleh Goldman Sachs Group Inc bahkan lebih besar daripada pemikiran
pertama mereka. Stok AS tetap berada di kisaran 100 juta barel di atas
rata- rata musiman lima tahunnya.
Minyak West Texas
Intermediate untuk pengiriman Oktober meningkat sebesar 42 sen menjadi $
47,57 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di $ 47,39
pada 11:04 pagi waktu Sydney. Kontrak naik sebesar $ 2,56, atau
merupakan kenaikan terbesarnya sejak 31 Agustus, ditutup pada $ 47,15
pada hari Rabu kemarin. Volume untuk semua minyak berjangka
yang diperdagangkan adalah sekitar 26 persen di atas rata-rata 100
harinya. Harga tersebut telah menurun 11 persen pada tahun ini.
Minyak Brent untuk
pengiriman November naik sebesar25 sen, atau 0,5 persen, menjadi US $ 50
per barel pada London ICE Futures Europe exchange yang berbasis di
London. Minyak tersebut naik $ 2 menjadi $ 49,75 pada hari Rabu. Minyak
mentah acuan Eropa diperdagangkan pada premium dari $ 2,17 untuk WTI
bulan November.(mrv)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.