RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar
bersiap catat mingguan terburuk dalam empat bulan terakhir seiring
spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini memudar
dan rebound harga komoditas dihidupkan kembali permintaan untuk aset
berisiko. Greenback
melemah terhadap 15 dari 16 mata uang utama hari Kamis kemarin pasca
risalah dari pertemuan The Fed bulan lalu yang menunjukkan para pejabat
membahas bagaimana penguatan mata uang AS meredam laju inflasi dan
ekspor. Risalah pertemuan mencatat bahwa dolar telah "terapresiasi cuku
kuat" terhadap mata uang emergin market dan naik terhadap mata uang
eksportir komoditas dan mitra dagang utama AS. Dolar Australia telah
bersiap untuk catat mingguan terbaiknya dalam dua tahun terakhir.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang mengukur kinerja dolar terhadap 10 mata
uang utama, berada di level 1,195.95 pukul 09:07 pagi di Tokyo dari
level 1,196.57 pada hari Kamis, ketika jatuh sebesar 0,4 persen. Indeks
bersiap mencatat penurunan sebesar 1,1 persen pekan ini, yang akan
menjadi penurunan terbesar sejak periode yang berakhir 12 Juni lalu. Bank
sentral AS bulan lalu menunda kenaikan suku bunga mendekati nol pasca
perlambatan pertumbuhan China mengguncang pasar global pada bulan
Agustus lalu. Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bank sentral masih
mengharapkan untuk menaikkan suku bunga acuan tahun ini.
Harga
komoditas telah naik bulan ini seiring para pedagang menurunkan
spekulasi bahwa suku bunga AS akan naik. Indeks Bloomberg Komoditi telah
naik sebesar 2,9 persen sejak 30 September lalu, sedangkan kemungkinan
kenaikan suku bunga pada Desember turun dari 41 persen menjadi 39
persen. Perhitungan kenaikan biaya pinjaman didasarkan pada asumsi bahwa
suku bunga The Fed yang efektif akan berada pada kisaran 0,375 persen
pasca kenaikan, saat ini suku bunga berkisar 0 persen -0,25 persen.
Harga
minyak bersiap catat peningkatan sebesar 9 persen pekan ini, yang akan
menjadi penguatan terbesar sejak periode yang berakhir 28 Agustus lalu. Dolar
Australia stagnan pada level 72,69 sen AS. Aussie telah naik sebesar
3,2 persen pekan ini, menuju kinerja terbaik sejak September 2013 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.