RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar
bertahan di atas level terendahnya dalam tiga pekan terakhir terhadap
mata utama pasca Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer menjadi
pembuat kebijakan terbaru untuk mendukung kenaikan untuk suku bunga pada
akhir tahun ini. Mata
uang AS naik terhadap dolar Australia pasca Fischer bergabung dengan
komentar William C. Dudley, Dennis Lockhart dan John Williams, yang
semuanya telah mengatakan sejak mengecewakannya data payroll September
lalu bahwa mereka masih yakin suku bunga akan dinaikan tahun ini.
Obligasi imbal hasil tenor dua tahun naik tajam pekan lalu, tertinggi
sejak Agustus lalu. Aussie melemah pasca pekan lalu catat penguatan
tajam sejak Desember 2011 lalu.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang mengukur kinerja greenback terhadap
sekeranjang 10 mata uang utama, sedikit berubah pada level 1,191.09
pukul 8:51 pagi di Singapura dari Jumat, ketika menyentuh level
1,190.72, terendah sejak 18 September lalu. Mata uang AS melemah 0,1
persen ke level $1,1373 per euro. Dolar dibeli pada level 120,10 yen
dari level 120,27 yen. Terhadap Dolar Australia, Aussie menguat 0,1
persen ke level 73,30 sen AS.
Obligasi
imbal hasil tenor dua tahun naik enam basis poin dalam lima hari
terakhir jumat kemarin, kenaikan mingguan terbesar sejak Agustus lalu.
Menjadi 0,64 persen, yield ini kembali mendekati level itu
diperdagangkan di sebelum rilis laporan 2 Oktober lalu yang menunjukkan
pengusaha AS menambahkan pekerjaan lebih sedikit pada bulan September
dibandingkan perkiraan analis. (izr)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.