Jumat, 30 Oktober 2015

Tren Pelemahan Indeks Saham Diperkirakan Masih Berlanjut

Tren Pelemahan Indeks Saham Diperkirakan Masih Berlanjut

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan penundaan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunganya kembali direspon negatif pelaku pasar. Tidak hanya di Asia, namun juga di dalam negeri yang terlihat dari pergerakan Imdeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung mengalami pelemahan.

Bahkan, pelemahan yang terjadi lebih dari 2 persen. "Ini di luar perkiraan kami sebelumnya," ujar Reza dalam keterangan tertulis,  Jumat, 30 Oktober 2015.

Menurut Reza,  pelaku pasar  kian kencang dalam melakukan aksi jual. Akibatnya tren penurunan masih berlanjut. Harapan  laju IHSG yang akan menguat seiring laju positif bursa saham AS setelah merespon tetapnya suku bunga Fed, tidak terjadi karena juga turut dibarengi maraknya aksi jual.

Tak hanya itu, sempat melemahnya laju rupiah di awal perdagangan turut memberikan sentimen negatif. Berkurangnya expektasi akan kinerja laporan keuangan setelah ter-price in nya hasil rilis kinerja juga tidak membuat keadaan membaik.

Bahkan beredarnya pesan dalam media sosial yang mengatakan potensi terjadinya deadlock anggaran APBN 2016 memberikan tambahan sentimen negatif. Reza memperkirakan IHSG semakin melemah dan lebih rendah dari sebelumnya.

"Meskipun laju rupiah mampu berbalik menguat namun, tidak didukung oleh transaksi asing yang melanjutkan aksi jualnya," ujar dia. Asing kembali nett sell, dari net sell Rp 387,52 miliar menjadi net sell Rp 998,80 miliar.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.445-4.465 dan resisten 4.585-4.607. Black marubozu lewati dan jauhi area Middle Bollinger Band (MBB ). MACD mulai mengarah turun dan membentuk dead cross dengan histogram positif yang lebih rendah. RSI, Stochastic, dan William’s berbalik turun.

Laju IHSG bergerak di bawah target support 4.570-4.589 dan gagal mendekati target resisten 4.634-4.662. Secara tren membuat IHSG masih memiliki potensi pelemahan. "Apalagi jika pelaku pasar kembali melancarkan aksi jualnya maka dapat membuat IHSG cenderung tertekan," kata dia.

Akan tetapi, lanjutnya, jika kondisi dari bursa saham AS dapat lebih baik dan pergerakan dari nilai tukar rupiah dapat lebih baik maka diharapkan dapat mengurangi potensi pelemahan tersebut. Apalagi laju IHSG telah menutup utang gap 4.616-4.627 setelah utang gap 4.666-4.675 telah terlunasi sehingga masih menyisakan utang gap di level 4.346-4.381.

Sumber : http://bisnis.tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.