Selasa, 10 November 2015

Dolar Hentikan Tren Bullish Terkait Penurunan Bursa AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Indeks mata uang dolar turun dari level tertinggi dalam setidaknya satu dekade terakhir setelah pasar saham global mengalami penurunan di tengah spekulasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada bulan depan. Greenback menguat lebih dari 1 % terhadap semua kelompok mata uang dari 10 mata uang utama pada bulan ini setelah data pekerjaan AS minggu lalu mendukung spekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya  bulan Desember. Indeks kekuatan relatif dari Indeks Spot Dollar Bloomberg kemarin merosot setelah memberikan sinyal kenaikan greenback yang berlebihan. Dolar melemah dari level terkuatnya sejak Agustus lalu terhadap yen sementara mendekati level 6 bulan tertinggi terhadap euro. 

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya, sedikit berubah berada dilevel 1,231.30 pada pukul 09:26 pagi waktu Tokyo, setelah kemarin menyentuh level 1,234.63, yang merupakan level tertinggi sejak data Desember 2004. Mata uang AS turun 0,1 % ke level 123,12 ¥, setelah kemarin naik ke level 123,60, level tertinggi sejak 20 Agustus lalu. Dolar berada di level $ 1,0756 terhadap euro dari level sebelumnya $ 1,0752. Dolar mencapai level $ 1,0707 pada 6 November, level tertinggi sejak 23 April lalu. (knc)

Sumber : Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.