Selasa, 17 November 2015

RBA Bergantung Tingkat Bunga Rendah untuk Dukung Pertumbuhan, Risiko Cina Berpanjangan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bank sentral Australia mengandalkan suku bunga rekor rendah untuk meningkatkan konsumsi dan mendukung perekonomian seiring prospek China tetap menjadi kunci ketidakpastian. "Perkiraan untuk ekonomi Australia masih untuk pertumbuhan yang menguat secara bertahap," Reserve Bank of Australia mengatakan Selasa dalam rilis rapatnya pada 3 November. "Perlambatan di Asia tetap berkepanjangan dari yang sebelumnya diantisipasi dan telah memberikan kontribusi untuk penurunan harga komoditas." Dalam menilai prospek kebijakan moneter, pembacaan menegaskan narasi ganda yang telah RBA kerjakan akhir-akhir ini: prospek untuk perbaikan kondisi ekonomi telah menguat sementara outlook inflasi yang rendah dapat memberikan beberapa ruang lingkup untuk pelonggaran lebih lanjut jika diperlukan. 

Pembuat kebijakan Australia mempertahankan suku tidak berubah pada 2 persen untuk enam bulan terakhir seiring tanda-tanda kenaikan stabil yang ditunjukkan pasar pekerjaan nasional dan melehmahnya mata uang, meningkatkan daya saing perusahaan lokal. Namun pada saat yang sama, ekspansi di Asia telah mereda lebih dari yang RBA diharapkan. Perlambatan di Asia " cenderung lebih keras dari yang diharapkan," kata bank sentral. "Prospek untuk kawasan Asia, khususnya Cina, tetap menjadi salah satu kunci ketidakpastian dalam memperkirakan pertumbuhan global. (sdm)

Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.