RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham
Jepang turun seiring yen mempertahankan kenaikan dan investor mengkaji
laba dari perusahaan DeNA Co dan Unit lokal McDonald Corp. Penjelajah
energi apakah terseret lebih rendah oleh penurunan harga minyak. Indeks Topix turun 0,2
% ke level 1,5891.86 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo setelah
penutupan kemarin berada di level tertinggi sejak 20 Agustus lalu,
menguat 16 % dari level 8 bulan terendah pada bulan September. Rebound
came 55 % dari perusahaan yang melaporkan labanya melampaui perkiraan
laba kuartalan musiman, investor mengkaji data ekonomi sebagai penilaian
apakah Bank of Japan (BOJ) akan mengadakan perubahan stimulus moneter
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Indeks Nikkei 225
Stock Average turun 0,2 % ke level 19,645.94. Sementara Yen
diperdagangkan pada level 122,77 per dolar setelah kemarin memperoleh
gain 0,2 %. Sedangkan harga minyak kemarin merosot ke level 2 bulan
terendah terkait tanda-tanda pasokan minyak mentah terus diperluas. DeNA, perusahaan
operator situs sosial yang bekerja sama dengan game smartphone Nintendo
Co, memperkirakan laba pada kuartal ketiga di bawah perkiraan analis.
Nomura Holdings Inc analis memangkas target harga saham DeNA sebesar 15 %
dan menurunkan perkiraan laba yang menandakan adanya kenaikan terendah
dalam pendapatan di luar negeri dan penurunan dalam bisnis baru. Saham
McDonald Holdings Co di Jepang melaporkan adanya penurunan labanya
sebesar 29,3 miliar yen ($ 239 juta) dalam 9 bulan terakhir.
Rilis laba minggu ini
termasuk yang disebut megabanks yang habis masa waktunya, semua laporan
laba perusahaan akan dirilis pada Jumat mendatang. Laba bersih gabungan
di Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, Sumitomo Mitsui Financial Group
Inc dan Mizuho Financial Group Inc anjlok 24 % menjadi ¥ 597 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya pada 3 bulan yang berakhir 30 September,
perhitungan tersebut berdasarkan rata-rata perkiraan 5 analis yang
disurvei oleh Bloomberg. Kontrak E-mini pada
Indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah kemarin pasangan
indeks yang mendasari kehilangan 0,3 %. (knc)
Sumber : Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.