Jumat, 29 Januari 2016

Saham AS Rebound Diiringi Harga Minyak yang Bergerak Naik

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham AS rebound dari aksi jual kemarin seiring laba Facebook Inc yang lebih baik dari perkiraan mendorong saham teknologi dan minyak mentah menguat di hari ketiga untuk mengangkat produsen energi. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,9 % ke level 1,899.64 pada pukul 09:32 pagi waktu New York, setelah kemarin turun 1,1 %, seiring alat pengukur berayun antara keuntungan dan kerugian harian untuk sesi kelima. Sementara itu, Minyak bergerak naik ke level 3 minggu tertinggi di New York setelah Interfax melaporkan bahwa OPEC dan produsen lainnya akan mengadakan pertemuan pada bulan Februari untuk membahas pengurangan output potensial. 


Kemarin, saham mengalami penurunan setelah keputusan Federal Reserve sementara sebagian besar mempertahankan sikap kebijakannya tidak berubah, mengisyaratkan bahwa gejolak di pasar keuangan dapat menimbulkan risiko terhadap prospek ekonomi. Kemerosotan di saham Apple memimpin penurunan di saham teknologi dan yang terbesar pada saham Boeing Co di 14 tahun terakhir dapat membebani ekuitas. Investor mencari untuk laba seiring titik terang kemungkinan dalam bulanan terburuk untuk saham dalam setidaknya 5 tahun terakhir. Analis memperkirakan laba perusahaan pada Indeks S&P 500 turun 6,3 % di kuartal keempat, lebih baik dari prediksi seminggu sebelumnya yang menyerukan penurunan sebesar 7 %. Dari mereka yang sudah mencatatkan laba, 80 % proyeksi laba dan 51 % melebihi perkiraan penjualan. Perusahaan Amazon dan Microsoft Corp akan melaporkan laba mereka pada hari ini. 

Para pembuat kebijakan The Fed kemarin memutuskan untuk tingkat suku bunga tidak berubah dan mereka mengatakan masih berharap untuk menaikkan suku bunga secara  "bertahap", mereka melihat dampak dari ekonomi global dan pasar. Komentar yang dikirim kenaikan probabilitas pada bulan Maret lebih rendah 12 % dari sekitar satu hingga empat peluang sebelum pertemuan. Data hari ini menunjukkan pesanan untuk peralatan bisnis mengalami penurunan di bulan Desember yang terbesar dalam 10 bulan terakhir, tanda-tanda bahwa perusahaan AS memangkas investasi modal bahkan sebelum gejolak di pasar keuangan global. Pesanan untuk semua barang tahan lama - item yang dimaksudkan untuk setidaknya tiga tahun terakhir - merosot 5,1 %, penurunan terbesar sejak Agustus 2014 lalu dan mencerminkan kemerosotan berbasis luas. (knc)

Sumber : Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.