RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kembali tertekannya harga minyak mentah
diprediksi memengaruhi perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG)
hari ini. IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan
tertekan di kisaran 4.470 hingga 4.525.
Analis First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan pasar saham
global tadi malam kembali tertekan akibat harga minyak mentah yang
kembali drop hingga 7,5 persen di US$29,77 per barel.
Indeks saham seperti Eurostoxx di kawasan Euro terkoreksi 0,71
persen di 3.001,78. Indeks Dow Jones dan S & P di bursa Wall Street
masing-masing koreksi 1,29 persen dan 1,56 persen di 15.885,22 dan
1.877,08.
"Saham-saham sektor energi menjadi penekan pasar saham global tadi
malam. Selain faktor harga minyak mentah, pasar global saat ini juga
tengah menanti kebijakan tingkat bunga Federal Reserve menyusul
pertemuan The Fed pertengahan pekan ini," ujarnya, di Jakarta, Selasa,
26 Januari 2016.
Selain itu, David menjelaskan, pelaku pasar merespons positif
rencana sejumlah bank sentral utama dunia yang akan melanjutkan
kebijakan pelonggaran moneter.
Bank sentral Eropa (ECB) pekan lalu menjanjikan program stimulus
lanjutan pada pertemuan Maret mendatang. Sedangkan bank sentral Tiongkok
(PBoC) diperkirakan akan kembali memotong tingkat bunganya.
Dengan demikian, dari domestik, risiko capital outflow
terlihat redah kemarin setelah asing mencatatkan nilai pembelian bersih
hingga Rp370 miliar setelah selama tiga pekan pertama Januari ini arus
dana asing keluar dari pasar mencapai Rp3,9 triliun.
"Pasar juga merespons positif keinginan Bank Indonesia (BI) untuk
melanjutkan program pelonggaran likuiditas. Penguatan IHSG kemarin
terutama ditopang saham sektoral yang sensitif interest rate, seperti saham sektor otomotif Astra International Tbk dan sejumlah saham emiten perbankan," tuturnya.
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.