Selasa, 02 Februari 2016

Manufaktur AS Berkontraksi Untuk Bulan Keempat Pada Januari

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Manufaktur AS menyusut pada bulan Januari untuk bulan keempatnya secara beruntun ditengah usaha memangkas kepegawaian. Pertumbuhan kembali pada pesanan baru dan produksi, yang menunjukkan beberapa stabilisasi di industri.

Pembacaan 48,2 untuk indeks Institute for Supply Management diikuti tingkat 48 pada Desember yang terlemah sejak Juni 2009, data dari kelompok The Tempe, yang berbasis di Arizona menunjukkan pada Senin. Hasilnya lebih rendah dari perkiraan rata-rata 48,4 dalam survei Bloomberg dari 79 ekonom. Tingkat tersebut kurang dari 50 untuk mengindikasikan kontraksi.
Pabrik yang diterpa pelemahan terus-menerus dalam industri minyak, dolar yang lebih kuat dan pendinginan pasar luar negeri bahwa pertumbuhan juga terbatas kuartal terakhir. Laporan menunjukkan Indeks pesanan baru, memimpin sektor produksi, tumbuh untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, yang akan membantu sektor manufaktur akhirnya menguat.
Perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg berkisar 47-50,5.
Indeks pesanan baru naik menjadi 51,5, yang terkuat sejak Agustus, dari 48,8. Indeks produksi naik ke 50,2, ekspansi pertama dalam tiga bulan, dari 49,9.
Indeks manufaktur tenaga kerja turun menjadi 45,9, yang terlemah sejak Juni 2009, dari bulan sebelumnya 48.(yds)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.