RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham
Asia melemah, dengan indeks acuan regional menuju penurunan pertama
dalam lima hari, seiring saham bahan baku dan energi memimpin penurunan
pasca minyak yang kembali pada aksi jual di tengah tanda-tanda
memburuknya ekonomi China.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,3 persen menjadi 122,29 pada 09:01 pagi di
Tokyo. Indeks Senin membukukan kenaikan beruntun terpanjangnya tahun
ini, mendapatkan 4,1 persen dalam empat hari, karena optimisme yang
tumbuh bahwa bank-bank sentral di seluruh dunia akan mendukung pasar
keuangan. Minyak mentah merosot pada Senin kemarin setelah indeks pabrik
resmi China mengisyaratkan bulan keenam terburuknya.
Wakil
ketua The Fed Stanley Fischer mengatakan pada hari Senin bahwa dampak
dari gejolak terbaru pasar pada pertumbuhan AS bisa merupakan faktor
dalam pengambilan keputusan, membantu saham AS menghindari kemerosotan
minyak untuk ditutup dengan sedikit berubah. Kontrak pada indeks
Standard & Poor 500 turun 0,4 persen pada Selasa.
Indeks
Topix Jepang turun 0,8 persen, setelah menguat lebih dari 5 persen
selama dua hari sebelumnya terkait dorongan stimulus yang tak terduga
dari Bank of Jepang. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6 persen. indeks
acuan Selandia Baru naik 0,2 persen. Indeks S & P / ASX 200
Australia melemah 0,6 persen sebelum ulasan kebijakan moneter dari bank
sentral negara tersebut.
Indeks
berjangka pada FTSE China A50 naik 0,2 persen di sebagian besar
perdagangan terakhir, sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong turun
0,2 persen. Indeks Shanghai Composite merosot 1,8 persen pada Senin
kemarin setelah indeks pabrik resmi mengisyaratkan catatatan terburuk
bulan keenam, meningkatkan spekulasi bagi para pembuat kebijakan untuk
berjuang menopang perekonomian di tengah Bear Market kedua di saham
sejak Juni dan terendah lima tahun pada mata uang.(mrv)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.