RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
mengakhiri penurunan beruntun empat hari setelah rebound dari penutupan
terendah dalam hampir tiga minggu sebelum data stok minyak mentah AS.
Futures
naik sebesar 2 persen di New York setelah merosot 13 persen dalam empat
sesi sebelumnya, yang merupakan penurunan empat hari terbesar sejak
November 2014. Data pemerintah hari ini diperkirakan menunjukkan
peningkatan 2,85 juta barel, menurut survei Bloomberg. CBOE Crude Oil
Volatility Index, yang mengukur ekspektasi perubahan harga, naik ke
posisi tertinggi sejak 2009 kemarin.
Minyak
masih turun sekitar 23 persen tahun ini seiring spekulasi surplus stok
global akan bertahan di tengah prospek peningkatan ekspor dari Iran
setelah penghapusan sanksi internasional dan meluapnya stok minyak
mentah AS. Surplus akan lebih besar dari perkiraan sebelumnya pada
semester pertama tahun 2016, meningkatkan risiko kerugian harga lebih
lanjut, menurut Badan Energi Internasional.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Maret bertambah sebanyak 57 sen ke
level $ 28,51 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di
level $ 28,44 pada pukul 09:04 pagi waktu Singapura. Kontrak tersebut
jatuh $ 1,75 ke level $ 27,94 pada hari Selasa. Total volume perdagangan
sekitar 16 persen di bawah 100-hari rata-rata. Harga jatuh 30 persen
tahun lalu.
Brent
untuk pengiriman April naik sebanyak 2,1 persen ke level $ 30,96 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak
kehilangan 7,8 persen ke level $ 30,32 pada hari Selasa, penurunan
terbesar sejak 1 September. Mentah patokan Eropa ini diperdagangkan pada
premium 58 sen untuk WTI pengiriman April. (sdm)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.