Senin, 01 Februari 2016

Saham China Perpanjang Penurunan Bulanan Terburuk Sejak 2008

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham China jatuh, memperpanjang aksi jual bulanan paling tajam sejak krisis keuangan global, setelah indeks manufaktur resminya diluar perkiraan dan PetroChina Co yang mengatakan bahwa laba tahunan mereka mungkin telah merosot sebanyak 70 persen. 


Indeks Shanghai Composite turun 0,7 persen menjadi 2,717.78 pada 09:59 pagi waktu setempat, dipimpin oleh sektor energi dan perusahaan keuangan. PetroChina, saham terbesar, jatuh 2,4 persen, sedangkan China Life Insurance Co memimpin penurunan saham keuangan setelah melaporkan laba yang mengecewakan. Indeks pembelian manajer jatuh ke level terendahnya tiga tahun terakhir dari 49,4 di bulan Januari, Biro Statistik Nasional mengatakan hari Senin ini. Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan rata-rata dari 49,6. Angka di bawah 50 menunjukkan penurunan. 

Saham China membukukan bulan terburuk mereka sejak Oktober 2008 pada bulan Januari kemarin di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan dan volatilitas yuan akan memacu arus keluar modal. Manufaktur menghadapi tantangan yang bahkan lebih besar di tahun ini karena pemerintah yang berencana untuk mengurangi kapasitas industri yang berlebihan, sementara mata uang China yang diperdagangkan di Hong Kong melemah terkait media pemerintah memperingatkan spekulan untuk tidak melakukan penjualan singkat yuan.(mrv)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.