RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham
Jepang jatuh di tengah aksi jual saham global seiring melonjaknya yen
ke level tertinggi terhadap dolar dalam lebih dari satu tahun, merusak
prospek pendapatan bagi eksportir nasional.
Indeks
Topix merosot 5 persen ke level 1,310.95 pada istirahat makan siang
perdagangan di Tokyo, bersiap untuk penurunan terbesar sejak Agustus
dengan semua dari 33 kelompok industri menurun, yang dipimpin oleh
broker dan bank. Nikkei 225 Stock Average kehilangan 4,9 persen ke level
16,168.21. Yen naik 1,1 persen ke level 114,61 per dolar, yang
merupakan level terkuat sejak November 2014. Saham jatuh di AS dan Eropa
di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Mata
uang Jepang telah menguat terhadap dolar meskipun divergen kebijakan
suku bunga yang diambil oleh masing-masing bank sentral negara, dengan
Bank of Japan bulan lalu memperkenalkan suku bunga negatif sementara
Federal Reserve pada bulan Desember menaikkan biaya pinjaman dan
mengisyaratkan kenaikan selanjutnya tahun ini. Perlambatan pertumbuhan
global mengurangi kembali ekspektasi pedagang untuk setidaknya satu
kenaikan suku bunga AS tahun ini menjadi 30 persen, turun dari 93 persen
pada akhir 2015. E-Mini
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,8 persen. Indeks
ekuitas dasar ini tenggelam 1,4 persen pada hari Senin seiring aksi jual
kedua berturut-turut yang mendorong saham bank ke level terendah sejak
2013 dan meninggalkan Nasdaq Composite Index mendekati pasar beruang.
Ekuitas memangkas penurunan rebound akhir sesi yang diberikan oleh
keuntungan di saham energi. Stoxx Europe 600 Index merosot 3,5 persen
menyusul penurunan saham Yunani ke posisi terendah sejak tahun 1990.
(sdm)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.