RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Asia melemah setelah penguatan yen terakhir di level 107 per dolar, membebani prospek pendapatan bagi sektor eksportir Jepang, sedangkan data di China menyarankan bank sentral negara tersebut kemungkinan memiliki sedikit alasan untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1,2 % ke level 129,64 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang anjlok 3,5 % setelah yen pada hari Jumat ditutup gain terbesar selama dua hari terhadap greenback sejak krisis keuangan global, didorong oleh keputusan bank sentral untuk tidak menambah program stimulus. Pasar finansial termasuk Hong Kong dan China ditutup pada Senin ini di pekan liburan di seluruh wilayah.
Dua pasar saham terbesar di Asia, Jepang dan China, di antara yang mengalami kinerja terburuk di dunia tahun ini karena bank sentral menunjukkan keengganan untuk meningkatkan langkah-langkah guna meningkatkan perekonomian. Pada hari kamis, keputusan Gubernur Bank of Jepang (BOJ) bahwa adalah yang pertama di mana mayoritas para ekonom yang diharapkan pelonggaran tidak terwujud, sedangkan strategi saat ini melihat bank sentral China untuk menahan tingkat suku bunga utamanya sampai kuartal keempat. (knc)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1,2 % ke level 129,64 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang anjlok 3,5 % setelah yen pada hari Jumat ditutup gain terbesar selama dua hari terhadap greenback sejak krisis keuangan global, didorong oleh keputusan bank sentral untuk tidak menambah program stimulus. Pasar finansial termasuk Hong Kong dan China ditutup pada Senin ini di pekan liburan di seluruh wilayah.
Dua pasar saham terbesar di Asia, Jepang dan China, di antara yang mengalami kinerja terburuk di dunia tahun ini karena bank sentral menunjukkan keengganan untuk meningkatkan langkah-langkah guna meningkatkan perekonomian. Pada hari kamis, keputusan Gubernur Bank of Jepang (BOJ) bahwa adalah yang pertama di mana mayoritas para ekonom yang diharapkan pelonggaran tidak terwujud, sedangkan strategi saat ini melihat bank sentral China untuk menahan tingkat suku bunga utamanya sampai kuartal keempat. (knc)
Sumber : Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.