 |
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Perdagangan saham di Wall Street, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (26/5/2016) atau Jumat (27/5/2016) dini hari WIB, turun setekah dua hari sesi perdagangan sebelumnya mengalami reli.
Bursa AS turun akibat turunnya saham sektor material, perbankan dan industri produk musiman.
Investor pada minggu ini sudah nyaman dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang akan naik sesegera mungkin di Juni ini, dengan banyaknya pengamat yang melihat kenaikan ini sebagai refleksi naiknya perekonomian AS.
Bursa AS turun setelah pada sesi sebelumnya mencapai kenaikan 2 persen, indek S&P turun 0,02 persen akibat turunnya indeks material sebesar 1,1 persen dan indeks produk utilitas sebesar 1,06 persen.
Sementara indeks DJI turun 23,22 poin atau 0,13 persen ke level 17.828 . Nasdaq Composite naik 6,88 poin atau 0,14 persen ke level 2.00,1.
Volume perdagangan cenerung sepi, merefleksikan para investor bersiap untuk menghadapi long weekend di AS Senin depan untuk memperingati Memorial Day.
Hanya 5,8 miliar aham diperdagangkan pada bursa AS Kamis ini, di bawah rata-rata 7,2 miliar dalam 20 sesi perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Bursa AS turun akibat turunnya saham sektor material, perbankan dan industri produk musiman.
Investor pada minggu ini sudah nyaman dengan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang akan naik sesegera mungkin di Juni ini, dengan banyaknya pengamat yang melihat kenaikan ini sebagai refleksi naiknya perekonomian AS.
Bursa AS turun setelah pada sesi sebelumnya mencapai kenaikan 2 persen, indek S&P turun 0,02 persen akibat turunnya indeks material sebesar 1,1 persen dan indeks produk utilitas sebesar 1,06 persen.
Sementara indeks DJI turun 23,22 poin atau 0,13 persen ke level 17.828 . Nasdaq Composite naik 6,88 poin atau 0,14 persen ke level 2.00,1.
Volume perdagangan cenerung sepi, merefleksikan para investor bersiap untuk menghadapi long weekend di AS Senin depan untuk memperingati Memorial Day.
Hanya 5,8 miliar aham diperdagangkan pada bursa AS Kamis ini, di bawah rata-rata 7,2 miliar dalam 20 sesi perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.