![]() |
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari satu persen menyentuh level tertingginya pada 2016 ini. Minyak mentah AS menetap di atas USD50 per barel untuk pertama kalinya dalam hampir setahun.
Kenaikan ini mengingat ekspektasi stockpile domestik yang seimbang serta kekhawatiran tentang kekurangan pasokan global dari serangan terhadap industri minyak Nigeria. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 8 Juni.
Selain itu, stok minyak mentah AS kemungkinan turun 2,7 juta barel pekan lalu dan menandai penurunan selama pekan ketiga berturut-turut. Sedangkan sebuah laporan oleh kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API), mencatat harga menetap.
Hal tersebut menunjukkan jika keseimbangan minyak mentah lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 3,6 juta barel. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan mengeluarkan angka persediaan resmi pada hari Rabu.
Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 ditutup naik 67 sen atau 1,4 persen, menjadi USD50,36 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent LCOc1 ditutup naik 89 sen, atau 1,8 persen ke USD51,44 per barel. Dalam perdagangan pasca-penyelesaian, Brent mencapai USD51,54, puncaknya sejak Oktober.
Harga minyak mentah telah menguat dalam dua sesi terakhir setelah pemberontak di Nigeria, Niger Delta, bersumpah untuk menghentikan output dalam negeri. Pemerintah Nigeria mengatakan telah memulai pembicaraan dengan pemberontak.
"Pasar masih khawatir tentang gangguan pasokan terjadwal dengan terbaru datang dari tambahan di Nigeria," kata Paartner Senior di Institut Manajemen Energi di New York, Dominick Chirichella.
Kenaikan ini mengingat ekspektasi stockpile domestik yang seimbang serta kekhawatiran tentang kekurangan pasokan global dari serangan terhadap industri minyak Nigeria. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 8 Juni.
Selain itu, stok minyak mentah AS kemungkinan turun 2,7 juta barel pekan lalu dan menandai penurunan selama pekan ketiga berturut-turut. Sedangkan sebuah laporan oleh kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API), mencatat harga menetap.
Hal tersebut menunjukkan jika keseimbangan minyak mentah lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 3,6 juta barel. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan mengeluarkan angka persediaan resmi pada hari Rabu.
Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 ditutup naik 67 sen atau 1,4 persen, menjadi USD50,36 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent LCOc1 ditutup naik 89 sen, atau 1,8 persen ke USD51,44 per barel. Dalam perdagangan pasca-penyelesaian, Brent mencapai USD51,54, puncaknya sejak Oktober.
Harga minyak mentah telah menguat dalam dua sesi terakhir setelah pemberontak di Nigeria, Niger Delta, bersumpah untuk menghentikan output dalam negeri. Pemerintah Nigeria mengatakan telah memulai pembicaraan dengan pemberontak.
"Pasar masih khawatir tentang gangguan pasokan terjadwal dengan terbaru datang dari tambahan di Nigeria," kata Paartner Senior di Institut Manajemen Energi di New York, Dominick Chirichella.
Sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.