Kamis, 29 September 2016

Sentimen Positif Global, IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan


PT RIFAN FINANCINDO - Indeks saham di zona Euro, yakni Eurostoxx, berhasil menguat 0,68 persen di posisi 2.991,11, terutama ditopang rebound saham Deutsche Bank. Di Wall Street, indeks DJIA serta S&P masing-masing menguat 0,61 persen dan 0,53 persen di angka 18.339,24 serta 2.171,37.

Menurut analis ekonomi First Asia Capital, David Sutyanto, penguatan di Wall Street terutama merespons naiknya harga minyak mentah tadi malam di Amerika Serikat yang rebound hingga 5,6 persen di posisi US$ 47,16 per barel. Kenaikan tersebut menyusul pertemuan OPEC di Aljir kemarin, yang berhasil mencapai kesepakatan awal untuk pengurangan produksi.

Arab Saudi dan Iran sebagai produsen terbesar di OPEC secara tak terduga berhasil mencapai kesepakatan awal pengurangan produksi minyak hingga 32,5-33 juta barel per hari atau turun hampir 750 ribu barel per hari dari produksi OPEC pada Agustus 2016.

"Rally pasar saham global tadi malam dan naiknya harga minyak mentah akan menjadi katalis pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini," ujar David dalam pesan tertulisnya, Kamis, 29 September 2016.

David memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan rally dengan target resisten di angka 5.470 dengan support di posisi 5.375. "Saham-saham berbasiskan komoditas energi berpeluang menguat terimbas oleh kenaikan harga minyak mentah," tuturnya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali bergerak fluktuatif. Sempat terkoreksi 28,88 poin pada penutupan sesi pertama, IHSG akhirnya berhasil tutup tipis di teritori positif naik 5,73 poin (0,1 persen) di angka 5.425,337.

Pergerakan saham sektoral bervariasi. Dukungan penguatan IHSG terutama ditopang oleh kenaikan saham sektor konsumsi, properti, dan aneka industri. Sedangkan tekanan jual mendominasi saham perbankan.

Nilai transaksi di pasar reguler kemarin mencapai Rp 6,32 triliun, dan pemodal asing masih mencatatkan penjualan bersih Rp 668,61 miliar. "Penguatan IHSG agak tertahan kemarin, terutama terimbas oleh pergerakan pasar saham kawasan Asia yang juga dilanda tekanan jual," ucap David.

Sumber : https://bisnis.tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.