RIFAN FINANCINDO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir
turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah Biro Investigasi
Federal AS (FBI) membebaskan calon presiden AS Hillary Clinton dari
dugaan pembocoran informasi rahasia pemerintah.
Direktur FBI James Comey, lewat surat yang ditujukan kepada
parlemen AS, menyatakan tidak ada pelanggaran pidana yang berhubungan
dengan surat-surat elektroniknya, saat Clinton menjabat Menteri Luar
Negeri.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun tajam
USD25,1 atau 1,92%, menjadi menetap di USD1.279,40 per ounce.
Semua fokus pada pemilihan presiden AS, tapi ketakutan investor
mereda atas kemungkinan calon presiden AS Donald Trump memenangkan
pemilu AS.
Banyak yang percaya bahwa jika terpilih, Trump akan melakukan
negosiasi ulang atau menghapuskan kesepakatan perdagangan AS, secara
drastis mendestabilisasi pasar, yang menggabungkan angka-angka
kesepakatan perdagangan itu menjadi model-model algoritma perdagangan
dan penilaian.
Banyak analis percaya bahwa jika kesepakatan mereka tiba-tiba
dikoyak, model-model akan tidak lagi dapat diandalkan dan sebagai
akibatnya pasar akan menyesuaikan.
Sampai minggu terakhir sebelum pemilu, para analis yakin bahwa
mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton adalah yang paling mungkin
untuk dipilih.
Namun dalam beberapa hari terakhir keyakinan itu terguncang
karena FBI AS mengumumkan telah menemukan bukti baru dalam penyelidikan
akun surat-surat eltroniknya baru-baru ini, mendestabilisasi pasar dan
mendorong harga emas naik.
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena indeks dolar
AS naik 0,37% menjadi 97,71 pada pukul 19.30 GMT. Indeks adalah ukuran
dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti
jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang
diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 349 poin atau 1,95%
pada pukul 19.30 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan
kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat
yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas membukukan keuntungan
maka logam mulia biasanya turun.
Perak untuk pengiriman Desember turun 22 sen, atau 1,20%, menjadi
ditutup pada USD18,151 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari
turun USD3,1 atau 0,31% menjadi ditutup pada USD1.001,40 per ounce.
( economy.okezone.com )








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.