RIFAN FINANCINDO - Harga minyak AS menguat pada Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB, 9
November 2016. Kenaikan harga minyak ini seiring dengan penantian para
investor menunggu hasil dari pemilihan presiden Amerika Serikat.
Harga minyak AS naik hampir dua persen pada sesi sebelumnya setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) membebaskan lagi calon presiden Demokrat Hillary Clinton atas penggunaan server pribadi. Hal tersebut mengurangi kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian jika saingannya dari Partai Republik Donald Trump akan terpilih.
Direktur FBI James Comey pada Ahad pekan lalu memberitahu anggota parlemen AS bahwa FBI tidak mengubah kesimpulannya pada Juli lalu. Kesimpulannya saat itu untuk tidak memidanakan Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadinya selama ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS.
Berita itu terus meningkatkan kampanye Clinton pada pemilihan presiden AS, Selasa, mengirim harga minyak AS naik 0,2 persen selama sesi. Para analis mengatakan investor secara umum memandang kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan Donald Trump.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik US$ 0,09 menjadi menetap di level US$ 44,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun US$ 0,11 menjadi ditutup pada US$ 46,04 per barel di London ICE Futures Exchange.
( bisnis.tempo.co )
Harga minyak AS naik hampir dua persen pada sesi sebelumnya setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) membebaskan lagi calon presiden Demokrat Hillary Clinton atas penggunaan server pribadi. Hal tersebut mengurangi kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian jika saingannya dari Partai Republik Donald Trump akan terpilih.
Direktur FBI James Comey pada Ahad pekan lalu memberitahu anggota parlemen AS bahwa FBI tidak mengubah kesimpulannya pada Juli lalu. Kesimpulannya saat itu untuk tidak memidanakan Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadinya selama ia menjabat sebagai menteri luar negeri AS.
Berita itu terus meningkatkan kampanye Clinton pada pemilihan presiden AS, Selasa, mengirim harga minyak AS naik 0,2 persen selama sesi. Para analis mengatakan investor secara umum memandang kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan Donald Trump.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik US$ 0,09 menjadi menetap di level US$ 44,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun US$ 0,11 menjadi ditutup pada US$ 46,04 per barel di London ICE Futures Exchange.
( bisnis.tempo.co )








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.