Selasa, 22 November 2016

Harga Emas Naik Didorong Pelemahan Dolar AS


RIFAN FINANCINDO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir di atas harga hari Senin (Selasa pagi WIB), karena teknikal rebound dan dolar AS lebih lemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk permintaan Desember naik USD1,1 atau 0,09% menjadi menetap di USD1.209,8 per ounce.

Logam mulia mendapat dukungan setelah dua minggu harganya jatuh, menyebabkan teknikal rebound, dibantu oleh dolar AS yang lebih lemah. Indeks dolar AS melemah 0,39 persen menjadi 101,02 pada pukul 19.00 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak saling berlawanan, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Logam mulia juga diletakkan di bawah tekanan ketika Dow Jones Industrial Average menguat 88,76 poin atau 0,47% pada pukul 20.00 GMT.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya menguat, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika pasar ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Investor menunggu minggu depan untuk beberapa laporan ekonomi yang akan memberikan masukan untuk bank sentral berpikir tentang kenaikan suku bunga.

Analis yakin tte Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 menjadi setidaknya 0,75 adalah pada 95% di pertemuan Desember dan 96% untuk pertemuan Februari.

Perak untuk pengiriman Desember turun 10,3 sen, atau 0,62%, menjadi ditutup pada USD16,521 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD14,5 atau 1,57%, menjadi ditutup pada USD936,50 per ounce.

( http://economy.okezone.com ) 


Dolar AS Melemah Picu Harga Emas Naik

Harga emas dunia naik terpicu pelemahan dolar AS yang mengangkat harga logam mulia ini dari posisi terendahnya baru-baru ini.

Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (22/11/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,1 persen menjadi US$ 1.209,80 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

The Wall Street Journal Indeks Dollar, yang membandingkan mata uang AS terhadap sekeranjang 16 lainnya, baru-baru ini turun 0,2 persen ke posisi 91,42.

Harga emas dalam dolar menjadi lebih terjangkau untuk pembeli asing ketika mata uang ini menurun.

Harga emas turun 5 persen pada bulan ini, dan terus memudar seiring ketidakpastian politik dan meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunga yang menyeret logam mulia ke level terendah sejak Februari.

Emas memang tidak memberikan imbal hasil apapun, berbeda dengan investasi lain yang memberikan imbal hasil (yield) ketika harga naik.

"Ke depan secara bertahap kenaikan suku bunga dan penguatan dolar akan terus menurunkan harga (emas)," kata Carsten Menke, Analis Julius Baer, ​​dalam sebuah catatannya kepada klien.

Sementara harga perak untuk pengiriman Desember turun 0,6 persen ke posisi US$ 16,52 per troy ounce. Sedangkan harga platinum untuk Januari naik 1,6 persen menjadi US$ 936,50 per troy ounce. Dan Paladium untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi US$ 726,50 per troy ounce. ( liputan6.com )
 

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.