RIFAN FINANCINDO - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan akan menurun
pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/11), seiring dengan sikap psikologis
pelaku pasar yang keluar dari pasar modal menunggu kepastian The Fed meningkatkan
suku bunganya pada Desember mendatang.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyatakan, perdagangan yang semakin dekat dengan pengumuman The Fed untuk menaikkan suku bunganya atau tidak membuat pelaku pasar menyimpan asetnya sementara. Hal ini mendorong semakin banyaknya dana asing yang keluar (capital outflow) pada perdagangan hari ini.
"Laju IHSG cenderung melemah ya hari Senin, ini karena faktor The Fed. Tren IHSG menjelang pengumuman The Fed memang membuat IHSG tertekan," ungkap Edwin, Jumat (18/11).
Sementara, IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri berupa isu demonstrasi yang akan dilakukan pada 25 November mendatang sebagai lanjutan dari unjuk rasa pada 4 November lalu terkait kasus penistaan agama yang menyangkut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Selain itu, ajakan untuk menarik sejumlah dana besar yang terkenal dengan sebutan #RushMoney2511 juga mempengaruhi laju IHSG hari ini.
"Isu-isu lokal, unjuk rasa yang akan kembali diadakan pada 25 November lalu rush money juga akan membuat IHSG tertekan," terang Edwin.
Hari ini, Edwin memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.120 dan resisten 5.220.
Edwin menambahkan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada
perdagangan Jumat lalu akan turut menekan laju IHSG hari ini.
"Banyak yang menarik dananya keluar, menukar rupiah ke dolar AS bereaksi terhadap kebijakan proteksionisme Donald Trump. Makanya, IHSG akan melemah karena rupiah pada Jumat kembali anjlok," paparnya.
Berbeda dengan Edwin, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak di antara rentang support 5.078 dan resisten 5.267. Menurutnya, harga komoditas yang belum stabil akan berpengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini.
"Support saat ini berada pada level 5.078 terlihat terjaga cukup kuat dengan target resisten berada pada level 5.267," terang William dalam risetnya.
"Banyak yang menarik dananya keluar, menukar rupiah ke dolar AS bereaksi terhadap kebijakan proteksionisme Donald Trump. Makanya, IHSG akan melemah karena rupiah pada Jumat kembali anjlok," paparnya.
Berbeda dengan Edwin, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak di antara rentang support 5.078 dan resisten 5.267. Menurutnya, harga komoditas yang belum stabil akan berpengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini.
"Support saat ini berada pada level 5.078 terlihat terjaga cukup kuat dengan target resisten berada pada level 5.267," terang William dalam risetnya.
( cnnindonesia.com )








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.