Jumat, 04 November 2016

IHSG Dibuka Memerah saat Bursa Saham Asia Mayoritas Lesu




RIFAN FINANCINDO - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini dibuka memerah dengan penurunan hingga sebesar 23,29 poin atau 0,44% ke level 5.306,21. Penurunan ini seiring dengan mayoritas melemahnya bursa saham Asia.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terjun bebas 75,95 poin atau 1,41% ke level 5.329,50. Pelemahan IHSG kemarin di tengah rebound-nya bursa saham Asia.

Sektor saham di dalam negeri mayoritas berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah pertambangan yang turun 1,23%. Sementara, sektor yang menguat adalah perkebunan yang naik 0,18%.

Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp28 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp12,59 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp23,54 miliar dan aksi beli sebesar Rp10,94 miliar. Sebanyak 7 saham menguat, 25 melemah, dan 13 stagnan.

Saham-saham yang menguat di antaranya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp100 menjadi Rp8.900, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp100 menjadi Rp10.000, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp75 menjadi Rp8.275.

Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp850 menjadi Rp21.000, PT  Gudang garam Tbk (GGRM) turun Rp250 menjadi Rp64.750, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp200 menjadi Rp15.900.

Sementara, seperti dilansir CNBC, Jumat (4/11/2016), bursa saham Asia dibuka sebagian besar melemah, karena investor tetap bergairah selama pemilu AS. Pasar sepertinya berhati-hati terkait dengan langkah FBI yang menyelidiki email pribadi dari capres AS Hillary Clinton dari server pribadi ketika dia menjadi sekretaris negara.

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,81%, Indeks Topix turun 0,96%. Di Korea Selatan, Indeks Kospi diperdagangkan hampir mendatar di level 1.984,00.

Sementara, di Australia, Indeks ASX 200 kehilangan 0,57% setelah satu jam perdagangan, dengan sebagian besar sektor yang lebih rendah. Sektor energi tergelincir 1,62% dan sektor keuangan turun 0,97%. 

( ekbis.sindonews.com )

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.