Rabu, 30 November 2016

Saham BUMN masih oke pasca rights issue

Rifan financindo - Empat emiten badan usaha milik negara (BUMN) mulai menjaring dana dari pasar modal. PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah memproses rights issue.

Lalu PT PP Tbk (PTPP) akan mengeksekusi penerbitan saham baru bulan Desember. PTPP telah menentukan harga rights issue Rp 3.250 per saham. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan dimulai 8 Desember dan berakhir 15 Desember.

WIKA menawarkan saham baru di harga Rp 2.180 per saham. Periode perdagangan HMETD WIKA berakhir pada 23 November lalu. KRAS memberi harga pelaksanaan Rp 525 per saham dengan tanggal akhir perdagangan HMETD pada 30 November.

Lalu, JSMR memberi harga pelaksanaan Rp 3.900 per saham dengan dilusi kepemilikan 6,31%. Tanggal terakhir pencatatan saham untuk memperoleh HMETD JSMR pada 30 November. Periode perdagangan HMETD pada 2-8 Desember.

Para analis menilai, keempat saham emiten pelat merah ini masih layak diburu pasca rights issue. Saham-saham emiten BUMN ini akan direspons positif, sehingga setelah rights issue masih terdapat potensi kenaikan harga hingga akhir tahun.

Suria Dharma, Kepala Riset Buana Capital, mengatakan, dari keempat emiten ini, ada tiga saham sangat menarik dikoleksi jangka panjang, yakni PTPP, WIKA dan JSMR. Menurut Suria, dampak rights issue terhadap WIKA dan PTPP akan lebih signifikan.

"Dampaknya ke rasio leverage kedua emiten ini lebih positif. JSMR juga positif, namun rights issue-nya tidak terlalu besar," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (29/11).

Liga Maradona, Analis Recapital Securities, justru melihat KRAS mendapatkan dampak paling cepat dari proses rights issue. Dana yang diperoleh dari publik akan langsung digunakan untuk pembangunan pabrik yang sudah berjalan. KRAS juga akan membangun pembangkit listrik untuk efisiensi ongkos produksi.

"Sehingga, kinerja KRAS tahun depan bisa terangkat. Sementara emiten lain membutuhkan waktu jangka panjang untuk menyerap dana rights issue," imbuh Liga.

Meski demikian, Liga menilai rights issue WIKA, PTPP, dan JSMR juga memiliki dampak jangka panjang yang bagus. Ketiganya punya profil keuangan yang lebih defensif dibandingkan KRAS.

Meski akan membaik di tahun depan, KRAS masih punya risiko eksternal, seperti fluktuasi nilai tukar.

Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Securities, lebih menjagokan saham PTPP dan JSMR. Menurut Lucky, kinerja PTPP secara fundamental terlihat paling baik dibandingkan tiga emiten lain. PTPP diperkuat oleh anak usahanya PT PP Properti Tbk (PPRO) yang juga memiliki perdagangan saham yang likuid.

Menurut Lucky, saham PTPP masih menarik dikoleksi setelah eksekusi rights issue. "Kalau mau mengkoleksi sebelum rights issue juga bisa ambil untung. Tapi usai rights issue juga saham ini masih akan diapresiasi positif," ujar Lucky.

Lucky masih merekomendasikan buy keempat saham BUMN tersebut. Target harga JSMR akhir tahun ini di level Rp 4.500 per saham, PTPP Rp 4.300, KRAS Rp 870 dan WIKA Rp 2.550.

Liga juga merekomendasikan buy keempat emiten. Suria memberi rekomendasi buy hanya untuk JSMR, WIKA, dan PTPP.

Rifanfinancindo

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.