Selasa, 14 Maret 2017

Harga Emas Naik Didorong Kekhawatiran Pemilu di Belanda

RIFAN FINANCINDO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor berhati-hati memantau pemilu di Belanda untuk kemungkinan hasil anti-Euro.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik USD1,7, atau 0,14 % menjadi menetap di USD1.203,10 per ounce.

Pemilihan anggota parlemen di Belanda yang dijadwalkan pada Rabu (15/3) memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena para analis mencatat bahwa seorang nasionalis dan anti Uni Eropa bisa tampil lebih baik dari sebelumnya, yang akan memperbarui kekhawatiran atas stabilitas zona euro.

Faktor tambahan yang mendukung emas adalah indeks dolar AS melemah 0,06% menjadi 101,27 pada pukul 17.52 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik.

Emas mendapat dukungan lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 30 poin atau 0,14% pada pukul 17.53 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.

Namun, keuntungan logam mulia dibatasi, karena para pedagang terutama fokus terhadap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan akan dimulai pada Selasa (14/3). Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC.

Perak untuk pengiriman Mei naik 4,9 sen, atau 0,29% menjadi ditutup pada USD16,972 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD3,0 atau 0,32% menjadi menetap di USD941,2 per ounce. 


Kelebihan Pasokan Picu Harga Minyak Terus Turun

Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah kenaikan jumlah rig pengeboran minyak AS yang beroperasi memicu kekhawatiran pasar atas kelebihan pasokan minyak global.

Rig AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik delapan rig pada minggu lalu dari minggu sebelumnya menjadi 617 rig, tertinggi sejak September 2015, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes.

Pekan lalu, harga minyak mentah AS turun hampir sembilan persen. Para analis mengatakan berlanjutnya penurunan harga melemparkan keraguan tentang apakah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memperpanjang upaya penurunan produksi mereka hingga semester kedua tahun ini.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, melemah USD0,09 menjadi menetap di USD48,40 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, turun USD0,02 menjadi ditutup pada USD51,35 per barel di London ICE Futures Exchange.  

Sumber : okezone.com


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.