RIFANFINANCINDO - Suku bunga di zona euro akan tetap dijaga pada level terendah, meskipun
menghadapi peningkatan inflasi yang terjadi di 19 negara blok. Tingkat
suku bunga utama akan tetap 0% dan Bank Sentral membeli obligasi untuk
meningkatkan perekonomian yang juga tetap dipertahankan.
Dilansir BBC, keputusan ini muncul meskipun inflasi saat ini berdiri sedikit di atas target bank sentral hanya di bawah 2%. Namun Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan tidak ada kemungkinan peningkatan sampai awal tahun depan.
Bank saat ini berkomitmen untuk terus membeli obligasi sampai setidaknya Desember, ketika Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) pada awal tahun kemarin menegaskan suku bunga acuannya akan tetap tidak berubah. "Dewan terus berharap suku bunga tetap terkunci pada level lebih rendah untuk jangka waktu lama," ucap Presiden ECB Mario Draghi.
Lebih lanjut dia mengaku akan memberikan rincian lebih detail terkait keputusan ECB pada pertemuan selanjutnya. Bulan lalu, Draghi mengatakan kepada parlemen Eropa "Kami tidak harus bereaksi terhadap data individu dan sedikit kenaikan inflasi. Dukungan dari langkah-langkah kebijakan moneter kami masih diperlukan," paparnya.
Tercatat inflasi tahunan kawasan euro mencapai tingkat tertinggi tiga tahun di 1,1% pada Desember 2016, naik dari 0,6% bulan sebelumnya, menurut angka yang dirilis oleh badan statistik Uni Eropa Eurostat. Angka inflasi Desember 2016 mencerminkan peningkatan yang jelas tapi masih dalam ekspektasi jangka menengah ECB.
Membela kebijakan moneter ECB saat ini, kepala bank sentral Mario Draghi mengatakan bahwa skema pelonggaran kuantitatif akan berlanjut sampai inflasi di kawasan euro kembali ke target ECB dari "di bawah atau mendekati dua persen." Draghi mengatakan inflasi zona euro bisa naik dalam beberapa bulan mendatang, karena harga minyak yang lebih tinggi serta kebijakan ECB. ( sindonews.com )
Dilansir BBC, keputusan ini muncul meskipun inflasi saat ini berdiri sedikit di atas target bank sentral hanya di bawah 2%. Namun Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan tidak ada kemungkinan peningkatan sampai awal tahun depan.
Bank saat ini berkomitmen untuk terus membeli obligasi sampai setidaknya Desember, ketika Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) pada awal tahun kemarin menegaskan suku bunga acuannya akan tetap tidak berubah. "Dewan terus berharap suku bunga tetap terkunci pada level lebih rendah untuk jangka waktu lama," ucap Presiden ECB Mario Draghi.
Lebih lanjut dia mengaku akan memberikan rincian lebih detail terkait keputusan ECB pada pertemuan selanjutnya. Bulan lalu, Draghi mengatakan kepada parlemen Eropa "Kami tidak harus bereaksi terhadap data individu dan sedikit kenaikan inflasi. Dukungan dari langkah-langkah kebijakan moneter kami masih diperlukan," paparnya.
Tercatat inflasi tahunan kawasan euro mencapai tingkat tertinggi tiga tahun di 1,1% pada Desember 2016, naik dari 0,6% bulan sebelumnya, menurut angka yang dirilis oleh badan statistik Uni Eropa Eurostat. Angka inflasi Desember 2016 mencerminkan peningkatan yang jelas tapi masih dalam ekspektasi jangka menengah ECB.
Membela kebijakan moneter ECB saat ini, kepala bank sentral Mario Draghi mengatakan bahwa skema pelonggaran kuantitatif akan berlanjut sampai inflasi di kawasan euro kembali ke target ECB dari "di bawah atau mendekati dua persen." Draghi mengatakan inflasi zona euro bisa naik dalam beberapa bulan mendatang, karena harga minyak yang lebih tinggi serta kebijakan ECB. ( sindonews.com )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.