RIFANFINANCINDO - Perusahaan asal Prancis Compagnie Maritime d'Affretement - Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) mendukung keinginan Indonesia untuk mengembangkan sektor maritim.
Dukungan tersebut, salah satunya dengan menyambut baik kerjasama yang bertajuk Java South East Asia Express Services/Java SEA Express Services (JAX Services).
Senior Vice President CMA-CGM Asia Jean-Yves Duval mengatakan, Indonesia saat ini merupakan pengembangan strategis di Asia Tenggara di bidang Maritim.
Oleh karena itu pihaknya mendukung sepenuhnya jika Indonesia ingin melebarkan sayapnya di sektor maritim.
Dukungan dari perusahaan miliknya itu salah satunya dengan membuka kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mulai membuka jalur layanan pelayaran peti kemas yang melayani rute Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat dengan sistem weekly call atau sandar minggu secara rutin.
"Kami sepenuhnya mendukung cita-cita Indonesia untuk mengembangkan jaringan maritim yang berkembang secara keseluruhan dan berusaha untuk memberikan kontribusi yang berarti," kata Duval di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (23/4).
Kawasan Asia Tenggara, kata Duval, merupakan pasar penting. CMA-CGM sendiri saat ini menguasai 13 persen dari pasar peti kemas di Indonesia.
Kerja sama dengan badan usaha milik negara, Pelindo II, ini dinilai cukup strategis untuk pengembangan Indonesia menuju poros maritim dunia, sekaligus pengembangan bisnis CMA-CGM.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, kebaradaan kapal petikemas CMA-CGM diharapkan dapat menjadi pemicu hadirnya kapal-kapal besar lainnya untuk singgah di Tanjung Priok. Sehingga harapan pemerintah selama ini, untuk mengenbangkan industri dan peningkatan infrastruktur di bidang kemaritiman bisa terwujud.
Dia menyebut, sejak beberapa tahun terakhir IPC telah melakukan upaya perbaikan pelayanan diantaranya kecepatan pelayanan, meningkatkan akses pelabuhan dengan perbaikan infrastruktur, serta peningkatan sarana-prasarana dan layanan yang lebih ramah pengguna.
Hal ini terbukti Pelindo II dengan kemampuan dermaga Tanjung Priok menerima kapal besar berkapasitas di atas 10.000 TEUs yang artinya kedalaman dermaga sudah mencapai 14-16 meter.
"Kami berkeinginan agar pelabuhan Tanjung Priok bisa menjadi cikal bakal transhipment port di Indonesia dan selanjutnya di kawasan Asia," kata Elvyn. ( cnnindonesia.com )
Dukungan tersebut, salah satunya dengan menyambut baik kerjasama yang bertajuk Java South East Asia Express Services/Java SEA Express Services (JAX Services).
Senior Vice President CMA-CGM Asia Jean-Yves Duval mengatakan, Indonesia saat ini merupakan pengembangan strategis di Asia Tenggara di bidang Maritim.
Oleh karena itu pihaknya mendukung sepenuhnya jika Indonesia ingin melebarkan sayapnya di sektor maritim.
Dukungan dari perusahaan miliknya itu salah satunya dengan membuka kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mulai membuka jalur layanan pelayaran peti kemas yang melayani rute Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat dengan sistem weekly call atau sandar minggu secara rutin.
"Kami sepenuhnya mendukung cita-cita Indonesia untuk mengembangkan jaringan maritim yang berkembang secara keseluruhan dan berusaha untuk memberikan kontribusi yang berarti," kata Duval di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (23/4).
Kawasan Asia Tenggara, kata Duval, merupakan pasar penting. CMA-CGM sendiri saat ini menguasai 13 persen dari pasar peti kemas di Indonesia.
Kerja sama dengan badan usaha milik negara, Pelindo II, ini dinilai cukup strategis untuk pengembangan Indonesia menuju poros maritim dunia, sekaligus pengembangan bisnis CMA-CGM.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, kebaradaan kapal petikemas CMA-CGM diharapkan dapat menjadi pemicu hadirnya kapal-kapal besar lainnya untuk singgah di Tanjung Priok. Sehingga harapan pemerintah selama ini, untuk mengenbangkan industri dan peningkatan infrastruktur di bidang kemaritiman bisa terwujud.
Dia menyebut, sejak beberapa tahun terakhir IPC telah melakukan upaya perbaikan pelayanan diantaranya kecepatan pelayanan, meningkatkan akses pelabuhan dengan perbaikan infrastruktur, serta peningkatan sarana-prasarana dan layanan yang lebih ramah pengguna.
Hal ini terbukti Pelindo II dengan kemampuan dermaga Tanjung Priok menerima kapal besar berkapasitas di atas 10.000 TEUs yang artinya kedalaman dermaga sudah mencapai 14-16 meter.
"Kami berkeinginan agar pelabuhan Tanjung Priok bisa menjadi cikal bakal transhipment port di Indonesia dan selanjutnya di kawasan Asia," kata Elvyn. ( cnnindonesia.com )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.