PT RIFAN FINANCINDO - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pekan lalu, 21 April 2017 ditutup melonjak 1,24 persen di level 5.664,475. Support pertama dan kedua tercatat pada level 5.621,155 dan 5.577,835, sedangkan resistance pertama dan kedua berada pada level 5.686,135 dan 5.707,795.
“Dengan demikian IHSG akan berpeluang menuju ke level resistance di area 5.686 dan 5.708,” ujar Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 April 2017.
Reza menuturkan adanya penguatan signifikan pada IHSG dapat membuka peluang kenaikan lanjutan. Di sisi lain, penguatan signifikan itu menurut dia juga harus didukung oleh sentimen yang ada, terutama dari kondisi bursa saham global. “Kembali lagi untuk dapat menguji ketahanannya,” katanya.
Reza mengatakan potensi kenaikan itu diharapkan tidak langsung dijadikan aksi ambil untung sesaat yang dapat menghambat potensi kenaikan lanjutan tersebut. “Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat mengubah arah IHSG selanjutnya.”
Menurut Reza, harapan akan meredanya aksi jual pelaku pasar di akhir pekan dapat terwujud di mana kondisi IHSG sejak pembukaan hingga akhir perdagangan mampu berbalik menguat dan bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan. Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum kenaikan itu dengan masuk pada saham-saham berkapitalisasi besar.
“Lebih khususnya pada saham-saham big caps yang telah merilis kinerjanya di mana mampu bertumbuh di atas ekspektasi pasar,” ujarnya. Sementara itu, laju Rupiah yang berbalik menguat tipis serta sentimen tambahan dari tercapainya kerja sama investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat kata Reza juga turut mewarnai positifnya laju IHSG di akhir pekan. ( tempo.co )
“Dengan demikian IHSG akan berpeluang menuju ke level resistance di area 5.686 dan 5.708,” ujar Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 April 2017.
Reza menuturkan adanya penguatan signifikan pada IHSG dapat membuka peluang kenaikan lanjutan. Di sisi lain, penguatan signifikan itu menurut dia juga harus didukung oleh sentimen yang ada, terutama dari kondisi bursa saham global. “Kembali lagi untuk dapat menguji ketahanannya,” katanya.
Reza mengatakan potensi kenaikan itu diharapkan tidak langsung dijadikan aksi ambil untung sesaat yang dapat menghambat potensi kenaikan lanjutan tersebut. “Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat mengubah arah IHSG selanjutnya.”
Menurut Reza, harapan akan meredanya aksi jual pelaku pasar di akhir pekan dapat terwujud di mana kondisi IHSG sejak pembukaan hingga akhir perdagangan mampu berbalik menguat dan bertahan di zona hijau sepanjang perdagangan. Pelaku pasar pun memanfaatkan momentum kenaikan itu dengan masuk pada saham-saham berkapitalisasi besar.
“Lebih khususnya pada saham-saham big caps yang telah merilis kinerjanya di mana mampu bertumbuh di atas ekspektasi pasar,” ujarnya. Sementara itu, laju Rupiah yang berbalik menguat tipis serta sentimen tambahan dari tercapainya kerja sama investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat kata Reza juga turut mewarnai positifnya laju IHSG di akhir pekan. ( tempo.co )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.