Selasa, 25 Juli 2017

USD Bangkit dari Posisi Terendah 13 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka balik menyusut, ketika sempat melesat pada akhir perdagangan kemarin. Penguatan mata uang Garuda terjadi saat USD bangkit dari posisi terendah dalam 13 bulan.

Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah pagi ini dibuka tergelincir ke level Rp13.320/USD. Posisi ini memperlihatkan penyusutan rupiah dari posisi sebelumnya di level Rp13.319/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah pada sesi pembukaan hari ini di posisi Rp13.306/USD atau tidak lebih baik dari posisi penutupan kemarin Rp13.305/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp13.306-Rp13.321/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas pagi ini memperlihatkan tren positif rupiah yang membaik ke level Rp13.317/USD. Posisi ini sedikit menanjak dibandingkan sesi penutupan sebelumnya Rp13.330/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg, dibuka pada level Rp13.316/USD atau melemah dari sebelumnya pada posisi Rp13.309/USD. Tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.314-Rp13.325/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Selasa (25/7/2017) dolar bangkit dari posisi terendah dalam 13 bulan terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Sentimen positif datang dari penguatan data ekonomi untuk mengangkat optimistis para investor terkait pertemuan The Fed pekan ini untuk mendapatkan sinyal seputar kebijakan moneter selanjutnya.

Indeks USD yang mengukur nilai greenback terhadap enam mata uang utama, berdiri kokoh pada level 94.062. Kondisi ini membaik dari awal pekan kemarin di level 93.823, atau tingkat terendah sejak Juni 2016.

Sementara saat melawan Yen Jepang, USD juga meningkat 0,2% menjadi 111.28, untuk mulai pulih dari Senin kemarin yang berakhir lebih rendah 110.625 terhadap yen, dan menjadi yang terlemah bagi mata uang AS sejak pertengahan Juni. Euro terlihat stabil pada posisi 1.1638 terhadap USD, atau di bawah posisi tertinggi 23 bulan dari sebelumnya 1.1684. 


Harga Emas Antam dan Emas Dunia Kompak Turun Tipis

Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini dibuka menyusut. Pelemahan emas dalam negeri kompak mengiringi emas global yang lebih rendah di awal sesi setelah sempat menyentuh posisi tertinggi dalam satu bulan.

Dilansir dari situs Logammulia, Selasa (25/7/2016) harga emas Antam berkurang Rp1.000 menjadi Rp603.000 per gram dibandingkan sebelumnya Rp604.000/gram. Sedangkan harga buyback jatuh cukup dalam mencapai Rp529.000/gram atau berkurang Rp3.000 dari kemarin di level Rp532.000/gram.

Harga emas Antam ukuran 2 gram dibanderol Rp1.166.000 dengan harga per gram Rp583.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.731.000 dengan harga per gram Rp577.000. Sedangkan harga emas 4 gram senilai Rp2.296.000 dengan harga per gram Rp574.000.

Emas ukuran 5 gram sebesar Rp2.870.000 dengan harga per gram Rp574.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.665.000 dengan harga per gram Rp566.500. Harga emas 25 gram Rp14.025.000 dengan harga per gram Rp561.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp27.900.000 dengan harga per gram Rp558.000.

Selanjutnya, harga emas 100 gram sebesar Rp55.625.000 dengan harga per gram Rp556.250. Untuk harga emas 250 gram mencapai Rp138.675.000, dengan harga per gram Rp554.700 dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp276.975.000 dengan harga per gram Rp553.950.

Dan harga emas Antam di Pulogadung dijual ke posisi Rp593.000 per gram atau menyusut Rp1.000 dibandingkan kematin dan harga buyback Rp529.000/gram. Harga emas Antam di Jakarta II berada di level Rp603.00 per gram dan buyback menjadi Rp529.000/gram.

Sementara seperti dilansir Reuters hari ini, harga emas sedikit lebih rendah ketika dolar melemah menjelang pertemuan Federal Reserve AS. Harga emas di pasar spot jatuh 0,2% menjadi USD1.252,90 per ons pada pukul 00.50 GMT. Pada sesi sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Juni di posisi USD1.258.79 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus jatuh 0,1% menjadi USD1.253,30 per ons.  

Sumber : sindonews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.