Rabu, 22 November 2017

Penguatan IHSG Masih Terganjal Profit Taking

PT RIFAN FINANCINDO - Aksi ambil untung (profit taking) diramalkan masih mewarnai pola pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepanjang hari ini, Rabu (22/11). IHSG pun belum memiliki kesempatan untuk bangkit (rebound) kembali.

"Pergerakan IHSG cenderung melemah seiring masih adanya aksi jual," ungkap Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada dalam risetnya, dikutip Rabu (22/11).

Pemberitaan positif masing-masing emiten pun diproyeksi belum cukup mampu untuk mendongkrak laju IHSG. Tak hanya itu, penguatan bursa saham Asia juga tidak menjadi sentimen positif bagi indeks.


"Diharapkan jika pun terjadi koreksi maka tidak terlalu besar," imbuh Reza.

Melihat kondisi yang ada, Reza memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.971-6.001 dan resistance 6.069-6.106.

Di sisi lain, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG akan bangkit dan berpeluang mencetak rekor terbarunya. Hal ini didorong oleh kestabilan ekonomi dalam negeri jelang akhir tahun 2017.

"Kondisi perekonomian yang terjaga akan menjadi momentum untuk dapat memberikan sentimen positif terutama terhadap sektor yang diuntungkan dengan momentum liburan," papar William.

Beberapa sektor yang dimaksud, antara lain sektor perdagangan, perbankan, dan konsumer. Untuk itu, ia memproyeksi IHSG berada dalam rentang support 5.972 dan resistance 6.123.

Sayangnya, potensi penguatan ini tidak dibarengi dengan arus dana asing yang masuk (capital inflow) ke pasar modal. Pada perdagangan kemarin, investor asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp476,33 miliar di pasar reguler.

Sementara itu, IHSG kemarin ditutup melemah 21,42 poin (0,35 persen) ke level 6.031 setelah bergerak di antara 6.008-6.076. Kemudian, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp13.529 per dolar AS. ( cnnindonesia.com )


Baca Juga

Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO

Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO

Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN

Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO

Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN

Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN

Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA

Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO

RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO

Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO

Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO

Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO

Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO

Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.