Kamis, 23 November 2017

Harga Emas Menguat Imbas Dolar AS Melemah

RIFAN FINANCINDO -  Harga emas menguat tajam seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Selain itu, risalah hasil rapat the Federal Reserve juga mengindikasikan tidak akan agresif menaikkan suku bunga pada 2018.

Jelang rilis risalah the Federal Reserve, harga emas ditransaksikan naik US$ 10,50 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.292,20 per ounce. Harga emas ditransaksikan di US$ 1.292,10 usai rilis risalah the Federal Reserve. Kenaikan harga emas pun terbatas dengan hanya naik 0,5 persen atau US$ 6,40 menjadi US$ 1.281 per ounce.

Dari risalah hasil rapat the Federal Reserve pada awal November menunjukkan ada kenaikan suku bunga dalam jangka pendek. Namun, pejabat the Federal Reserve tetap mempertimbangkan faktor inflasi. The Federal Reserve juga memberikan sinyal kalau kenaikan suku bunga pada 2018 sesuai rencana sebanyak tiga kali.




Baca Juga :

Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia | PT RIFAN FINANCINDO

Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SOLO


Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO




Dari hasil risalah itu juga menunjukkan kenaikan suku bunga dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada akhir tahun. The Federal Reserve akan kembali gelar pertemuan pada 12-13 Desember 2017. Namun jumlah kenaikan suku bunga pada 2018 juga dipenuhi ketidakpastian mengingat keraguan inflasi akan meningkat.

Sentimen the Federal Reserve tersebut turut membayangi pergerakan harga emas. Suku bunga tinggi menjadi sentimen negatif untuk harga emas.Dolar Amerika Serikat (AS) juga mengangkat harga emas. Indeks dolar AS turun 0,7 persen.

"Momentum dolar AS menjadi kunci pergerakan harga emas pada pekan ini. Apalagi menjelang libur Thanksgiving juga pengaruhi pergerakan harga emas," kata Michael Armbruster, Managing Partner Altavest, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/11/2017).

Analis FXTM, Lukman Otunuga menuturkan, dolar AS melemah usai pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang cenderung hati-hati memberi pernyatan sehingga memperkuat harapan pasar kalau the Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Yellen memperingatkan menaikkan suku bunga terlalu cepat dapat hamat usaha the Federal Reserve untuk mencapai target inflasi dua persen. Inflasi di AS pun masih tetap rendah pada 2017 dan menjadi misteri," kata dia.

Harga Emas Menguat pada Perdagangan Kemarin

Sebelumnya harga emas melambung pada perdagangan Selasa karena dolar AS melemah tajam. Investor menunggu keluarnya risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Rederal Reserve (the Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga.

Selain itu, harga emas juga naik karena mendapat keuntungan dari beberapa pembelian investor yang memang tengah memburu aset-aset safe haven karena adanya krisis politik di Jerman.

Mengutip Reuters, Rabu 22 November 2017, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level US$ 1.280,63 per ounce pada pukul 01.44 siang waktu New York. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga emas turun cukup dalam dan menjadi penurunan terbesar sejak 11 September.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 6,40 atau 0,5 persen ke level US$ 1.281,70 per ounce.





Baca Juga :

Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN

Rifan Financindo Intensifkan Edukasi | RIFANFINANCINDO

Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai | RIFAN

Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB | PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan | PT. RIFAN


Harga perak naik 0,2 persen menjadi US$ 16,94 per ounce. Pada perdagangan sehari sebelumnya harga perak turun 2,3 persen dan menjadi penurunan terbesar sejak 26 September.

"Melihat bahwa harga emas dan perak mengalami penurunan yang cukup dalam pada perdagangan Senin kemarin maka pada Selasa pelaku pasar sedikit melakukan bargain hunting dengan masuk kembali ke pasar," jelas analis High Ridge Futures, Chicago, David Meger.

The Fed pada hari ini akan mengeluarkan risalah harus pertemuan bulanan. Dalam risalah tersebut terdapat sinyal mengenai kebijakan moneter AS.

"Kenaikan suku bunga the Fed pada Desember hampir menjadi kenyataan. Saat ini orang-orang lebih banyak mencari arah kebijakan untuk masa depan," jelas analis komoditas ABN AMRO Georgette Boelle. ( liputan6.com )

RIFAN FINANCINDO


Baca Juga

Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras | RIFAN BERJANGKA

JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya | PT. RIFAN FINANCINDO

RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun | PT RIFANFINANCINDO

PT RFB Gelar Media Workshop | PT RFB

Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK | PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.