Selasa, 27 Maret 2018

PT Rifan Financindo Berjangka - Hingga Maret, Wika Gedung Bukukan Kontrak Baru Rp2,29 Triliun



PT Rifan Financindo Berjangka - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,29 triliun hingga minggu ketiga Maret 2018. Meski tak secara spesifik menyebut angkanya, tetapi manajemen memastikan jumlah kontrak baru naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Nur Al Fata menjelaskan kontrak baru itu terdiri dari proyek pembangunan Transpark Cibubur, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Ruko dan Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis, dan Gedung Fasilitas Produksi Media.

"Kemudian surveilans dan epidemilogi, teknik dan pengawasan mutu Biofarma, perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, lalu Transmart Semarang dan Pekalongan," papar Nur, Senin (26/3).


Tahun ini, perusahaan menargetkan memperoleh kontrak baru sebesar Rp7,82 triliun dan carry over dari tahun lalu sebesar Rp8,76 triliun. Dengan demikian, total kontrak tahun ini diharapkan mencapai Rp16,59 triliun.

"Artinya naik 28,2 persen dibandingkan dengan realisasi 2017," ucap Nur.

Lebih lanjut, ia mengatakan manajemen menargetkan seluruh kontrak tahun ini berasal dari pemerintah dengan komposisi 30 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 30 persen, dan swasta 40 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo menargetkan kenaikan pendapatan 38,1 persen menjadi Rp5,56 triliun dan laba bersih naik 48,9 persen menjadi Rp425,7 miliarn pada tahun ini.

"Untuk pengembangan bisnis pada 2018 perusahaan menggelontorkan belanja modal sebesar Rp667 miliar," ujar Nariman.

Selain itu, Nur menyebut bahwa perusahaan juga sedang mengembangkan satu rumah sakit di Sidoarjo dengan nilai investasi Rp316 miliar. Menurutnya, pembangunan ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum (KPBU).

"Menariknya ini KPBU pertama kali di bidang infrastruktur kesehatan," tutur Nur.

Selain itu, perusahaan juga akan membangun dua rumah sakit milik BUMN. Sayangnya, Nur enggan menyebut pasti pemilik proyek dari dua rumah sakit tersebut.

Kemudian, Wika Gedung bakal membangun pabrik modular di Sadang Purwakarta dengan nilai investasi sebesar Rp50 miliar untuk tahap pertama. Selanjutnya, nilai investasi diperkirakan naik menjadi Rp100 miliar-Rp150 miliar.

"Target tahap pertama selesai akhir tahun ini untuk pabrik modular," tandas Nur.

Adapun, Nur menekankan perusahaan selalu menaati komitmen atau misinya bertajuk care for life dalam setiap membangun proyek. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi.

"Itu diterapkan dari jabatan atas sampai bawah, jadi setiap insan care for life," ujar Nur.

Selain itu, setiap bulan perusahaan selalu melakukan patroli keamanan yang diikuti oleh seluruh karyawan tak terkecuali direksi. Menurut Nur, kegiatan itu bertujuan untuk memperlihatkan kepedulian dari pimpinan teratas dalam setiap pembanguna proyek.

"Itu mengubah sikap pekerja loh, jadi memperlihatkan bahwa ada komitmen dari pimpinan untuk menjaga keamanan," tutup Nur.

Sumber : https://cnnindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.