PT Rifan Financindo Berjangka - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung)
mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,29 triliun hingga minggu ketiga
Maret 2018. Meski tak secara spesifik menyebut angkanya, tetapi manajemen
memastikan jumlah kontrak baru naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Nur Al
Fata menjelaskan kontrak baru itu terdiri dari proyek pembangunan Transpark
Cibubur, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Ruko dan Sekolah Podomoro Golf
View Cimanggis, dan Gedung Fasilitas Produksi Media.
"Kemudian surveilans dan epidemilogi, teknik dan
pengawasan mutu Biofarma, perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang, lalu Transmart Semarang dan Pekalongan,"
papar Nur, Senin (26/3).
Tahun ini, perusahaan menargetkan memperoleh kontrak baru
sebesar Rp7,82 triliun dan carry over dari tahun lalu sebesar Rp8,76 triliun.
Dengan demikian, total kontrak tahun ini diharapkan mencapai Rp16,59 triliun.
"Artinya naik 28,2 persen dibandingkan dengan realisasi
2017," ucap Nur.
Lebih lanjut, ia mengatakan manajemen menargetkan seluruh
kontrak tahun ini berasal dari pemerintah dengan komposisi 30 persen, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 30 persen, dan swasta 40 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Wika Gedung
Nariman Prasetyo menargetkan kenaikan pendapatan 38,1 persen menjadi Rp5,56
triliun dan laba bersih naik 48,9 persen menjadi Rp425,7 miliarn pada tahun
ini.
"Untuk pengembangan bisnis pada 2018 perusahaan
menggelontorkan belanja modal sebesar Rp667 miliar," ujar Nariman.
Selain itu, Nur menyebut bahwa perusahaan juga sedang
mengembangkan satu rumah sakit di Sidoarjo dengan nilai investasi Rp316 miliar.
Menurutnya, pembangunan ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah dan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum (KPBU).
"Menariknya ini KPBU pertama kali di bidang
infrastruktur kesehatan," tutur Nur.
Selain itu, perusahaan juga akan membangun dua rumah sakit
milik BUMN. Sayangnya, Nur enggan menyebut pasti pemilik proyek dari dua rumah
sakit tersebut.
Kemudian, Wika Gedung bakal membangun pabrik modular di
Sadang Purwakarta dengan nilai investasi sebesar Rp50 miliar untuk tahap
pertama. Selanjutnya, nilai investasi diperkirakan naik menjadi Rp100
miliar-Rp150 miliar.
"Target tahap pertama selesai akhir tahun ini untuk
pabrik modular," tandas Nur.
Adapun, Nur menekankan perusahaan selalu menaati komitmen
atau misinya bertajuk care for life dalam setiap membangun proyek. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi.
"Itu diterapkan dari jabatan atas sampai bawah, jadi
setiap insan care for life," ujar Nur.
Selain itu, setiap bulan perusahaan selalu melakukan patroli
keamanan yang diikuti oleh seluruh karyawan tak terkecuali direksi. Menurut
Nur, kegiatan itu bertujuan untuk memperlihatkan kepedulian dari pimpinan
teratas dalam setiap pembanguna proyek.
"Itu mengubah sikap pekerja loh, jadi memperlihatkan
bahwa ada komitmen dari pimpinan untuk menjaga keamanan," tutup Nur.
Sumber : https://cnnindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.