PT Rifan Financindo Berjangka - Komisi XI DPR telah memilih Perry Warjiyo sebagai Gubernur
Bank Indonesia (BI) dan Dody Budi Waluyo menjadi Deputi Gubernur BI. Keduanya
diminta untuk memperkuat bauran kebijakan untuk menghadapi dinamika global,
seperti normalisasi kebijakan bank sentral negara lain sampai perang dagang.
Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede berharap, Gubernur
dan Deputi Gubernur BI terpilih tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan
sistem keuangan nasional. Kedua hal tersebut merupakan syarat utama dari
terciptanya pemulihan ekonomi yang lebih berkesinambungan.
"Bauran kebijakan BI, yakni kebijakan moneter,
makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, dan pengelolaan uang rupiah perlu
diperkuat," kata Josua, Jakarta, Kamis (29/3/2018).
Penguatan bauran kebijakan itu, diakuinya, untuk mendukung
peningkatan efisiensi dan produktivitas. Dengan begitu, pemulihan ekonomi dapat
segera berubah menjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Ke depan, Josua melihat, Indonesia dihadapkan pada tantangan
global, seperti normalisasi kebijakan moneter bank sentral negara maju, di
antaranya The Fed, The European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ).
"Tantangan lainnya, potensi perang dagang antara
Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang dapat berpotensi memengaruhi stabilitas
makroekonomi," ujarnya.
Lebih jauh Josua berharap, Gubernur BI baru dapat menempuh
stance kebijakan moneter yang terukur dan konsisten dalam menjaga inflasi,
mengendalikan defisit transaksi berjalan, dan menjaga stabilitas rupiah.
"Sementara di sisi makroprudensial, BI diharapkan
melanjutkan penguatan kebijakan makroprudensial dalam rangka peningkatan
resiliensi sistem keuangan terhadap potensi risiko sistemik," katanya.
Dihubungi terpisah, ekonom senior PT Bank Mandiri Tbk, Andry
Asmoro, menyebut tantangan Gubernur BI yang baru adalah mampu menyeimbangkan
kebijakan moneter dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Saya rasa tantangan ke depan adalah bagaimana
menyeimbangkan kebijakan moneter yang bisa mendorong pertumbuhan dan menjaga
stabilitas sektor keuangan di tengah gejolak di sektor keuangan,"
pungkasnya.
Komisi XI DPR telah menetapkan Perry Warjiyo sebagai
Gubernur Bank Indonesia (BI) usai melaksanakan fit and proper test, Rabu
(28/3/2018). Perry Warjiyo terpilih berdasarkan hasil musyawarah mufakat, baik
pimpinan maupun anggota Komisi XI.
"Sudah (diputuskan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI).
Atas hasil musyawarah mufakat, disetujui oieh semua fraksi," kata anggota
Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno, Jakarta, Rabu ini.
Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, setelah
ditetapkan di Komisi XI, tahap selanjutnya, hasil keputusan tersebut akan
dilaporkan oleh Komisi XI di Rapat Paripurna pekan depan.
"Baru setelah itu, pimpinan DPR menulis surat kepada
Presiden (Jokowi)," ucap Hendrawan.
Hendrawan berharap, Gubernur BI terpilih terus fokus
menciptakan stabilitas moneter dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Sumber : http://www.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.