Jumat, 18 Oktober 2019

RIFAN FINANCINDO - Perang Dagang Bikin AS Berubah 'Rupa' Jadi Sosialis









RIFAN FINANCINDO - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai sistem pemerintahan Amerika Serikat (AS) kini berubah menjadi sosialis. Hal ini terjadi sejak perang dagang AS dan China berhembus 2018 lalu.

Padahal, AS terkenal sebagai negara yang ekstrim kapitalis, yakni menyerahkan aktivitas ekonominya ke pasar. Namun saat ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump terkesan seperti mengontrol penuh kebijakan di Negeri Paman Sam tersebut.

"Negara kapitalis ini kan menyerahkan ekonomi ke pasar. Negara sosialis ini mengontrol," ucap Jusuf Kalla, Kamis (17/10).

Di sisi lain, China juga dinilai berubah menjadi kapitalis dari sebelumnya yang sosialis. Jusuf Kalla menganggap China kini lebih terbuka.

"Kebalikan itu dari AS. Semua berbalik akibat kejadian ini (perang dagang)," ucap Jusuf Kalla.

Diketahui, perang dagang AS dan China sudah berlangsung selama hampir dua tahun. Namun, dua negara itu baru saja menyepakati sebagian persyaratan dalam perundingan untuk mengakhiri perang dagang. Setidaknya, ada enam prinsip yang menjadi kesepakatan dua negara itu.

Mengutip AFP, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan kemungkinan kesepakatan tahap pertama itu bakal diteken bersama dengan perwakilan China di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chile pada November mendatang.

"Kami sudah mencapai kesepahaman dalam beberapa masalah mendasar, tetapi tentu saja masih ada hal yang dikerjakan. Kami tidak akan menandatangani perjanjian jika kami tidak bisa mendapatkan dan menyampaikan kepada presiden bahwa semua tercantum di atas kertas," ujar Mnuchin.


Sumber : cnnindonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.