Kamis, 13 Februari 2020

RIFAN FINANCINDO - Rupiah melemah seiring kewaspadaan pasar terhadap virus COVID-19







RIFAN FINANCINDO - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah seiring kewaspadaan pasar terhadap virus corona jenis COVID-19.

Pada pukul 10.00 WIB, rupiah bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp13.684 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.674 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan sejauh ini kekhawatiran pasar terhadap wabah virus COVID-19 sudah berkurang karena laporan jumlah orang baru yang terinfeksi menurun.

"Aset berisiko kelihatan menguat pagi ini. Ini mungkin bisa mendukung penguatan rupiah lagi hari ini," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Ariston, pasar masih tetap mewaspadai setiap perkembangan yang terjadi terkait penyebaran virus COVID-19.

"Apalagi jumlah kematian terus bertambah dan penyebaran di luar China juga bertambah, seperti di Singapura dan lainnya," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.640 per dolar AS hingga Rp13.700 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.679 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.659 per dolar AS.


Sumber : antaranews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.