Kamis, 13 Agustus 2015

Emas Melonjak Seiring Devaluasi Yuan Mendorong Meningkatnya Permintaan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Investor kembali beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Pasca penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir, emas meningkat hampir setiap hari pada bulan Agustus ini. Devaluasi nilai tukar yuan oleh pemerintah China telah memicu permintaan safe haven dan menambah kekhawatiran bahwa akan lebih banyak negara yang menurunkan nilai tukar mata uang mereka. Emas berjangka di New York naik untuk hari kelima, peningkatan terpanjang sejak Mei lalu, tertinggi dalam tiga pekan terakhir.


Keputusan pemerintah China pada Selasa kemarin untuk mendevaluasi yuan memicu kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara Asia, ekonomi terbesar kedua di dunia terus mengalami kemerosotan. Vietnam melebarkan kisaran harga mata uangnya pada Rabu, menggarisbawahi risiko devaluasi yang menyeret turun nilai tukar mata uang emerging market dari Brasil hingga Korea Selatan.

Bullion sering digunakan sebagai aset lindung, dan cenderung naik ketika mata uang melemah.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,4 persen untuk menetap di level $1,123.60 per ons pukul 1:41 di Comex di New York, pasca mencapai level $1,125.50, tertinggi sejak 20 Juli lalu. (izr)

Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.