Jumat, 04 September 2015

Bursa Saham Jepang Menguat Jelang Rilis Data Payroll AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Jepang naik, memangkas rentetan pelemahan mingguan terpanjangnya pada indeks Topix sejak Februari 2014, karena investor menunggu rilis laporan pekerjaan AS guna memberikan petunjuk terakhir megenai keadaaan ekonomi terbesar dunia teersebut sebelum Federal Reserve melakukan pertemuan selanjutnya.

Topix naik 0,5% menjadi 1,482.38 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju untuk penurunan 4,4 pekan ini, yang merupakan penurunan mingguan keempat secara beruntun. Dengan lima dari 33 sub industri naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5% menjadi 18,276.16.

Indeks berjangka Standard & Poor 500 naik 0,1% setelah Indeks inti naik 0,1% kemarin. Pasar AS ditutup pada Senin untuk liburan. Indeks Stoxx Europe 600 menguat 2,4% setelah Presiden Mario Draghi mengatakan ECB akan memperluas ruang lingkup stimulus moneter di tengah tanda-tanda perlambatan di wilayah tersebut.

Sementara di AS laporan nonfarm payrolls untuk Agustus merupakan data utama terakhir yang menjadi dasar pertemuan The Fed pada 16-17 September untuk membahas waktu kenaikan pertama suku bunga acuannya. Laporan kemarin menunjukkan klaim pengangguran AS naik lebih dari perkiraan pekan lalu, sementara Indeks industri jasa melayang tepat di bawah level tertinggi 10-tahun.(yds)

Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.